Bisnis.com, JAKARTA — Partai Nasdem resmi mengusung pasangan Ahmad Riza Patria–Marshel Widianto dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Tangerang Selatan pada Pilkada serentak 2024.
Keputusan Nasdem untuk mengusung Ariza-Marshel tertuang dalam rekomendasi dukungan yang diserahkan melalui Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Nasdem. Surat rekomendasi dukungan itu diserahkan oleh Wasekjen Nasdem Jakfar Sidik dan disaksikan oleh sejumlah pengurus DPP NasDem antara lain, Ivanhoe Semen dan Citra Ali Fikri di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Jumat (12/7/2024).
“DPP Partai NasDem dalam hal ini Bappilu kembali mengeluarkan rekomendasi untuk calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten kepada saudara Ahmad Riza Patria dan Marchel Widianto,” kata Wasekjen Partai NasDem Jakfar Sidik, dikutip dari siaran pers, Sabtu (13/7/2024).
Ariza, sapaannya, merupakan Wakil Gubernur DKI Jakarta sejak 15 April 2020 hingga 16 Oktober 2022. Sebelumnya dia juga menjabat sebagai anggota DPR periode 2014–2019 dan 2019–2024.
Sementara itu, Marshel Widianto merupakan seorang komika atau stand up comedian yang mengawali kariernya di industri hiburan Tanah Air lewat kompetisi lawak. Marshel menapaki jenjang kariernya dari bawah hingga tembus 20 besar kompetisi Stand Up Comedy Academy (SUCA) musim ketiga.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Partai Gerindra yang merupakan pengusung utama Ariza-Marshel mengeklaim sudah mendapatkan 20% dukungan partai lain untuk tiket duet mantan wakil gubernur dan pelawak itu di Pilwalkot Tangerang Selatan.
Baca Juga
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan dukungan 20% partai politik lain itu telah memenuhi syarat KPUD untuk mengusung Ariza-Marshel.
"Sudah aman itu, kita sudah mengantongi beberapa rekomendasi dari partai lain dan terpenuhi 20 persen persyaratan itu," tutur Dasco di Jakarta, Senin (8/7/2024).
Menurut Dasco, pihaknya sudah memiliki strategi dan perhitungan internal bahwa Ahmad Riza Patria dan Marshel Widianto bakal memenangkan Pilwalkot Tangsel. Kendati demikian, strategi dan perhitungan tersebut tidak akan berjalan lancar jika seluruh kader di akar rumput tidak bergerak secara maksimal.
"Nah yang jadi pertanyaannya adalah apakah kita akan menang atau kalah nanti, kita akan berusaha maksimal dulu untuk memenangkan Pilkada," ujarnya.
