Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

10 Kota Dengan Udara Terbersih dan Terkotor di Dunia, Jakarta Terkotor Kelima di Dunia

Kota-kota di Asia Selatan makin bergulat dengan kualitas udara yang makin burut, sementara wilayah Oseania mempunyai udara terbersih di dunia.
10 Kota Dengan Udara Terbersih dan Terkotor di Dunia, Jakarta Terkotor Kelima di Dunia. JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
10 Kota Dengan Udara Terbersih dan Terkotor di Dunia, Jakarta Terkotor Kelima di Dunia. JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Polusi udara merupakan ancaman lingkungan utama terhadap kesehatan manusia, dan berkontribusi terhadap sekitar satu dari sembilan kematian secara global.  

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara menyebabkan sekitar tujuh juta kematian dini setiap tahunnya.

Paparan polusi udara PM2.5 dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk asma, kanker, stroke, dan penyakit paru-paru.

Selain itu, paparan polusi udara juga dapat menghambat perkembangan kognitif pada anak-anak, berkontribusi terhadap masalah kesehatan mental, dan memperburuk penyakit yang sudah ada, seperti diabetes.

Berdasarkan laporan Kualitas Udara Dunia (World Air Quality), Afrika, Asia Tengah, dan Asia Selatan, tengah bergulat dengan memburuknya kualitas udara yang diperburuk oleh perubahan iklim, menanggung beban polusi udara paling parah di dunia, dengan rata-rata konsentrasi PM2.5 tahunan berdasarkan populasi mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.

Selain itu, laporan tersebut juga menyebutkan ada empat negara paling tercemar secara global terletak di kawasan Asia Tenggara. 

India termasuk negara yang terburuk, dan menduduki peringkat ketiga sebagai negara dengan tingkat polusi terburuk di dunia, karena negara ini terus bergulat dengan tingkat kualitas udara yang mengkhawatirkan.  

Pada 2023-2024, konsentrasi PM2.5 rata-rata tahunan di India meningkat menjadi 54,4 µg/m3, naik dari 53,3 µg/m3 pada 2022. 

Ibu kota India, Delhi, mengalami kenaikan tingkat PM2.5 sebesar 10%, dengan tingkat puncak mencapai 255 µg/m3 pada November lalu, terutama disebabkan oleh faktor-faktor seperti pembakaran tanaman, emisi kendaraan, pembakaran batu bara, dan pembakaran sampah.

Berdasarkan studi yang diterbitkan di Lancet, sekitar 11,5 persen kematian di Delhi setiap tahun disebabkan oleh polusi udara. Angka ini merupakan yang tertinggi dibandingkan kota mana pun di negara ini.

Sebaliknya, Oseania mempertahankan statusnya sebagai kawasan terbersih di dunia, dengan sebagian besar dari 10 negara teratas di kawasan ini memenuhi pedoman PM2.5 tahunan WHO. Namun, terdapat sedikit peningkatan rata-rata konsentrasi PM2,5 di Australia dan Polinesia Prancis.

Berdasarkan data PM2,5 yang dikumpulkan dari stasiun pemantauan kualitas udara di permukaan tanah, negara-negara telah diberi peringkat dan diberi skor Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI).  

Laporan tersebut telah mengumpulkan data pengukuran lapangan mengenai konsentrasi rata-rata tahunan bahan partikulat dengan diameter sama dengan atau lebih kecil dari 2,5 μm (PM2,5).

Laporan Kualitas Udara Dunia mencakup data dari 7.812 lokasi di 134 negara, wilayah, dan wilayah, yang mengidentifikasi tren yang mengkhawatirkan pada tahun 2023–2024.  

Adapun, indeks tersebut mengukur kualitas udara 0-50 baik, 51-100 sedang, 101-150 tidak sehat untuk kelompok sensitif, 151-200 tidak sehat, 201-300 sangat tidak sehat, 301+ berbahaya.

Berikut ini adalah 10 kota paling tercemar di dunia:

1. Kinshasa - Republik Demokratik Kongo: 169

2. Beijing - China: 160

3. Lahore - Pakistan: 159

4. New York - AS: 152

5. Jakarta - Indonesia: 137

6. Delhi - India: 133

7. Sao Paulo - Brasil: 128

8. Chicago - AS: 125

9. Ho Chi Minh - Vietnam: 123

10. Santiago - Chili: 114

10 kota teratas dengan udara terbersih di dunia:

1. Sydney - Australia: 10

2. Auckland - Selandia Baru: 12

3. Bratislava - Slovakia: 14

4. Stockholm - Swedia: 17

5. Oslo - Norwegia: 17

6. San Francisco - AS: 20

7. Berlin - Jerman: 21

8. Budapest - Hungaria: 22

9. Vancouver - Kanada: 22

10. Dublin - Irlandia: 22


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper