Bisnis.com, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan pihaknya telah melakukan sejumlah upaya pengamanan pada pelaksanaan Pilkada 2024.
Dia mengatakan, jajarannya telah memetakan potensi kerawanan Pilkada di sejumlah wilayah di Indonesia. Upaya tersebut merupakan langkah-langkah dalam Operasi Mantap Praja.
"Sebentar lagi kita juga akan menyelenggarakan tahapan Pilkada serentak 2024 oleh karena itu Polri telah melakukan pemetaan melalui indeks potensi kerawanan Pilkada sebagai dasar melaksanakan operasi mantap Praja dan Satgas Nusantara cooling system," kata Listyo di HUT Bhayangkara ke-78, Senin (1/7/2024).
Dia menambahkan, pihaknya akan mengawal sampai tuntas proses dalam kontestasi demokrasi pemilihan kepala daerah itu guna menjaga persatuan bangsa.
Lebih lanjut, Jenderal Polisi bintang empat ini cukup optimistis dalam pengawalan keamanan Pilkada 2024. Pasalnya, proses pengawalan pada Pemilu 2024 dinilai cukup berhasol.
"Syukur alhamdulillah Pemilu 2024 berhasil terselenggara dengan stabilitas Kamtibmas yang terjaga karena kita memiliki cita cita yang sama untuk Indonesia maju," tambahnya.
Baca Juga
Di sisi lain, dalam momen perayaan Korps Bhayangkara itu, Listyo meminta maaf atas kinerja organisasi yang dipimpinnya itu apabila dinilai masih memiliki kekurangan.
Oleh sebab itu, Polri akan terus berkomitmen untuk membuka ruang kritik untuk saran terhadap Polri dalam rangka perbaikan organisasi.
"Sehingga dapat terus melakukan setapak perubahan demi mewujudkan Polri yang dicintai sesuai harapan masyarakat," pungkasnya.
Imbauan Jokowi
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Polri agar bersikap netral dalam kontestasi pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024.
Hal tersebut disampaikannya sebagai inspektur upacara pada hari raya ulang Bhayangkara ke-78 di Lapangan Monumen Nasional (Monas) pada Senin (1/7/2024).
"Sebentar lagi kita masuki tahapan pilkada 2024. Saya minta polri turut mendukung dan menyukseskan pesta demokrasi ini. Jaga netralitas, jaga stabilitas dan jaga demokrasi kita agar Pilkada dapat berlangsung aman, jujur, dan adil," ujar Jokowi dalam amanatnya.
Selanjutnya, orang nomor satu di Indonesia itu juga meminta Polri agar terus meningkatkan kinerja serta bisa berkolaborasi dengan penegak hukum lain untuk memperkuat keamanan di Tanah Air.
Di samping itu, kata Jokowi, Polri juga harus mampu meningkatkan etika pelayanan yang berorientasi pada masyarakat. Sebab, nantinya Indonesia akan menghadapi tantangan dari ekonomi, teknologi, iklim yang semakin rumit dan penuh tidak kepastian.
"Sehingga ke depan polri harus semakin lincah, harus semakin adaptif dan memiliki cara pandangan strategis, harus menjadi cooling system dan perekat kebhinekaan, harus profesional dan tidak tebang pilih dalam penegakan hukum, serta harus memiliki kemampuan teknis yang lebih unggul dari pelaku-pelaku kejahatan," pungkasnya.
Sebagai informasi, dalam acara HUT Bhayangkara ke-78 terlihat, Wapres Ma'ruf Amin, Wapres RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, serta Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Dari jajaran menteri, Menkopolhukam Hadi Tjahjanto; Menhan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto; Mendagri Tito Karnavian; Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono turut hadir juga dalam upacara peringatan ulang tahun Polri tersebut.
Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, pada upacara HUT Bhayangkara ke-78 terdapat sejumlah atraksi mulai dari terjun payung, iring-iringan dari pasukan Polri serta potong tumpeng.