Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengklaim ratusan aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Kemendagri berlomba-lomba untuk dipindahkan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pada gelombang pertama.
Adapun, pemerintah menargetkan total ASN yang akan menjadi prioritas pertama dipindahkan ke IKN sebanyak 11.916 orang yang berasal dari 38 Kementerian/Lembaga.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan kuota ASN dari Kemendagri yang akan dipindahkan sebanyak 170 orang untuk tahap pertama. Dia pun mengaku siap untuk ikut pindah dan mengisi rumah dinas di IKN.
"Di Kemendagri, kira-kira kalau gak salah 170 [ASN] tahap pertama. Sampai hari ini sudah lebih dari 200 yang mendaftar di Kemendagri, banyak yang mau, tergantung kesiapan tempatnya," kata Tito saat ditemui di Kompleks DPR RI, Senin (10/6/2024).
Tito juga menuturkan ASN yang ingin cepat naik jabatan harus mau pindah ke IKN. Dalam hal ini, dia juga membandingkan kehidupan di Jakarta dengan IKN. Menurut Tito, fasilitas di IKN tidak seperti di Jakarta sehingga dibutuhkan insentif bagi ASN yang mau pindah ke ASN.
Kendati demikian, dia merasa ada banyak kelebihan IKN dibandingkan Jakarta, mulai dari udara yang sehat hingga wisata alam yang melimpah di sekitaran IKN.
Baca Juga
"Saya melihat staf saya di Kemendagri banyak yang mau ikut dan rebutan apalagi kalau dikasih insentif, mungkin tambahan anggaran, atau insentif mereka untuk promosi, rebutan," jelasnya.
Di sisi lain, dia juga menantikan kesiapan tempat tinggal untuk ASN di IKN. Sebagaimana diketahui, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan 12 rumah susun (rusun) bagi ASN di IKN rampung Juli 2024.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan progres rusun ASN saat ini mencapai 53%. "InshaAllah pada Juli sampai Agustus 2024 nanti 12 rusun sudah fully furnished," jelasnya.
Adapun, saat ini Kementerian PUPR tengah menggarap sebanyak 47 rusun bagi para ASN dan Polri di IKN. Hingga awal Juni 2024, sebanyak 14 konstruksi rusun dilaporkan telah mencapai tahap pengatapan atau topping off.