Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sidang Kasus Tol MBZ: Saksi Beberkan Soal Lendutan dan Landaian, Sesuai Spek?

Saksi menyampaikan hasil lendutan berdasarkan uji beban berada di Jalan Tol MBZ Ruas Cikunir-Karawang Barat berada di angka 59.
Penyidik Direktorat Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung menetapkan tiga tersangka dalam perkara pidana korupsi pekerjaan pembangunan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II ruas Cikunir sampai Karawang Barat atau MBZ, Rabu (13/9/2023). JIBI/Bisnis-Anshary Madya Sukma
Penyidik Direktorat Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung menetapkan tiga tersangka dalam perkara pidana korupsi pekerjaan pembangunan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II ruas Cikunir sampai Karawang Barat atau MBZ, Rabu (13/9/2023). JIBI/Bisnis-Anshary Madya Sukma

Bisnis.com, JAKARTA - Saksi menyampaikan hasil lendutan berdasarkan uji beban berada di Jalan Tol Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ) Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated Ruas Cikunir-Karawang Barat berada di angka 59.

Hal tersebut disampaikan, Direktur PT Risen Engineering Consultants, Josia Irwan Rastandi di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat, Kamis (6/6/2025).

"Berdasarkan teori yang dilakukan oleh konsultan Yang Mulia, seperti yang saya sampaikan itu nilainya adalah 65 teoritisnya, hasilnya adalah 59 artinya lebih rendah," kata Josia di persidangan 

Hakim Ketua Fahzal Hendri kemudian menanyakan bahwa nilai lendutan itu tidak sesuai perencanaan dengan angka lekukan ke bawah itu sebesar 65 atau tidak sesuai spesifikasi.

"Berarti kan tidak sesuai dengan speknya gitu lho pak?" tanya hakim.

Namun demikian, menurut Josia angkat lendutan di bawah perencanaan malah jadi lebih bagus karena menjadi lebih baik karena kaku.

"Justru kalau di bawah lebih baik Yang Mulia, karena harusnya dia melendut 65 yang ada adalah 59," jawab Josia.

"Di bawah nilai itu bagus maksudnya?" tanya hakim.

"Bagus, lebih kecil kan, artinya dia lebih kaku," kata Josia.

Sementara itu, Ahli Teknik Geometri Jalan Universitas Gadjah Mada (UGM) Imam Muthohar menyebutkan ada 53 titik landaian di 17 kilometer (km) Jalan Tol Layang Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ) Jakarta-Cikampek (Japek) II, tepatnya dari KM 9+500 hingga KM 28+500.

"Artinya kalau 17 km ini dibagi 53 kelandaian, setiap 300 meter itu ada landaian. Ini yang tidak lazim," katanya dilansir dari Antara.

Dia mengungkapkan landaian tersebut berupa landaian cembung maupun landaian cekung, sehingga bisa berbentuk tanjakan atau turunan.

Imam menilai sebenarnya desain Jalan Tol Layang MBZ sudah cukup baik, namun sebaiknya desain jalan tol layang berbentuk lurus dan datar. Dengan demikian, seharusnya tidak banyak landaian di jalan tersebut.

Adanya desain jalan tol layang yang lurus dan datar, lanjut dia, akan mengurangi hentakan maupun ayunan yang dirasakan kendaraan saat melintas.

Dirinya pun membandingkan Jalan Tol Layang MBZ dengan desain Jalan Tol Akses Tanjung Priok serta jalur kereta cepat Jakarta-Bandung, yang menurutnya benar karena memiliki desain yang datar dan lurus.

"Kalau toh perlu ada landaian, itu seharusnya landaian yang terkontrol," tuturnya.

Sebagai informasi, dalam perkara JPU mendakwa Djoko Dwijono hingga eks Dirut PT Bukaka Teknik Utama telah kongkalikong terkait pemenangan KSO Waskita Acset dalam Lelang Jasa Konstruksi Pembangunan Jalan Tol Jakarta–Cikampek II elevated STA.9+500 – STA.47+000.

Akibat perbuatan para terdakwa, JPU menyampaikan kerugian negara dalam kasus ini mencapai Rp510 miliar. 

"Merugikan keuangan negara atau perekonomian negara sebesar Rp 510.085.261.485,41 atau setidak-tidaknya sejumlah tersebut,” kata Jaksa membacakan surat dakwaan Kamis (14/4/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper