Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPK Beri Opini WTP untuk Laporan Keuangan Pemerintah Pusat 2023

BPK memberikan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2023.
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun dalam Rapat Paripurna DPR ke-10, Selasa (5/12/2023). Youtube TV Parlemen
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun dalam Rapat Paripurna DPR ke-10, Selasa (5/12/2023). Youtube TV Parlemen

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memberikan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2023.

Ketua BPK Isma Yatun mengumumkan pemberian opini WTP atas LKPP 2023 itu dalam rapat paripurna DPR ke-19 masa persidangan V tahun sidang 2023–2024 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa (4/6/2024).

Isma menjelaskan, pemeriksaan LKPP 2023 mencakup laporan bendahara umum negara dan 84 laporan kementerian/lembaga. Hasil pemeriksaan itu secara administratif sudah disampaikan ke DPR, DPD, dan presiden pada 31 Mei 2024.

Hasilnya, BPK memberikan opini WTP atas Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara (LKBUN) dan 80 Laporan Keuangan Kementerian Lembaga (LKKL) serta opini wajar dengan pengecualian atau WDP atas 4 LKKL.

"Opini WDP atas 4 LKKL tersebut tidak berdampak material terhadap kewajaran LKPP tahun 2023 sehingga BPK memberikan opini WTP atas LKPP tahun 2023," ungkap Isma dalam rapat paripurna DPR.

Di samping itu, dia mengungkapkan bahwa BPK banyak menyoroti aspek pengelola APBN. Di satu sisi target penerimaan pajaknya dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tercapai, namun di sisi lain masih perlu diikuti dengan upaya penagihan yang efektif dan pengelolaan yang sesuai dengan ketentuan.

Di sisi belanja, sambung Isma, pengalokasian anggaran mandatory spending bidang pendidikan yang menjadi mandat UUD 1945 perlu diikuti dengan efektivitas pelaksanaannya.

Terakhir, https://www.bisnis.com/topic/2822/bpk merekomendasikan agar berbagai bentuk belanja bantuan dan subsidi yang diberikan pemerintah kepada masyarakat harus terus dikawal agar penyalurannya dapat dilaksanakan tepat waktu, tetap jumlah, dan tepat sasaran.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper