Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Israel Bantai Warga Gaza di Rafah, Netanyahu: Kesalahan Tragis

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan telah terjadi “kesalahan tragis” atas serangan yang terjadi terhadap kamp pengungsi di Kota Rafah.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu./REUTERS-Ammar Awad
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu./REUTERS-Ammar Awad

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan telah terjadi “kesalahan tragis” atas serangan yang terjadi terhadap kamp pengungsi di Kota Rafah, pada Minggu (26/5/2024). 

Adapun dalam pidatonya di depan parlemen Israel, dia mengatakan bahwa Israel kini sedang menyelidiki serangan tersebut.

“Di Rafah, kami telah mengevakuasi sekitar satu juta warga yang tidak terlibat dan meskipun kami berupaya sebaik mungkin untuk tidak merugikan mereka yang tidak terlibat, sayangnya terjadi kegagalan tragis tadi malam,” katanya, dilansir Sky News, pada Selasa (28/5/2024). 

Netanyahu memberikan pernyataan tentang serangan udara Minggu malam (26/5) di Rafah yang menewaskan sedikitnya 45 orang. 

Sementara, Amerika Serikat (AS) juga menyesali kehancuran yang memilukan dari serangan rudal Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang dilakukan di Rafah, pada malam sebelumnya. 

Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan bahwa serangan IDF tersebut diklaim menargetkan dua pejabat senior Hamas, tetapi pada kenyataannya juga dilaporkan menewaskan puluhan warga sipil Palestina yang mengungsi dan berlindung di tenda-tenda di Kota Rafah, Gaza Selatan. 

“Israel mempunyai hak untuk menyerang Hamas, dan kami memahami bahwa serangan ini menewaskan dua teroris senior Hamas yang bertanggung jawab atas serangan terhadap warga sipil Israel, namun, seperti yang telah kami jelaskan, Israel harus mengambil segala tindakan pencegahan untuk melindungi warga sipil,” katanya, dilansir Times of Israel, pada Selasa (28/5/2024). 

Gedung Putih kali ini menunjukkan tingkat kekecewaan terhadap Israel atas tingginya jumlah korban sipil, meski sebelumnya menyatakan sedang mengumpulkan informasi lebih lanjut terkait hal tersebut. 

Dua pejabat AS mengatakan kepada situs berita Axios bahwa Gedung Putih masih menilai serangan hari Minggu tersebut melanggar garis merah yang ditetapkan oleh Biden atau tidak. 

Adapun tentara Israel mengatakan pihaknya melakukan serangan itu setelah menerima informasi intelijen bahwa komandan senior Hamas Yassin Rabia dan Khaled Najjar berada di daerah tersebut.

Sementara itu, Biden telah memperingatkan bahwa dia akan menghentikan pengiriman senjata ofensif tertentu ke Israel jika Israel melancarkan serangan di pusat populasi Rafah, pada awal bulan ini.

Kementerian kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan bahwa setidaknya 45 warga Palestina tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah kamp di Kota Rafah di Selatan Gaza.

Pihak kementerian menjelaskan bahwa jumlah tersebut mencakup setidaknya 23 perempuan, anak-anak dan orang lanjut usia.

Kementerian juga mengatakan jumlah keseluruhan orang yang dipastikan tewas akibat serangan militer Israel telah meningkat menjadi setidaknya 36.050 orang, dengan 81.026 orang terluka.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper