Bisnis.com, PADANG - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebut bahwa potensi banjir lahar dingin Gunung Marapi masih mengancam wilayah Provinsi Sumatra Barat. Mereka meminta masyarakat untuk tetap waspada.
Kepala PVMBG mewakili Kepala Badan Geologi, Hendra Gunawan dalam keterangan resmi menjelaskan potensi banjir lahar dingin dan galodo itu melihat kondisi curah hujan yang masih tinggi dan masih adanya potensi gerakan tanah dan aliran bahan rombakan di lokasi bencana.
"Berdasarkan data drone dan survey tim geologi, masyarakat yang terdampak bencana di sekitar bantaran/sepadan sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi, sebaiknya mengungsi ke tempat yang lebih aman," katanya, Minggu (26/5/2024).
Dia menyebutkan melihat pada peta situasi merupakan peta delineasi dari bangunan yang terdampak dan harus dipindahkan ke tempat yang lebih aman.
Apabila terjadi perkembangan aliran bahan rombakan susulan pada jalur alur sungai, PVMBG meminta kepada masyarakat agar segera menjauh dari lokasi gerakan tanah/alur sungai.
"Segera juga laporkan kepada instansi yang berwenang untuk menyampaikan peringatan kepada penduduk yang beraktivitas di sekitar bencana, untuk antisipasi bencana susulan," ujarnya.
Baca Juga
Hendra menyebutkan solusi yang dapat mengantisipasi dampak dari bila terjadi kembali banjir lahar dingin yakni perlu untuk melakukan pembangunan pengendali aliran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi berupa sabo dam.
Kemudian direkomendasikan juga agar melakukan perbaikan atau memperbesar gorong-gorong seperti yang ada di Kelok Hantu, Tanah Datar, serta normalisasi sungai, dan perbaikan keairan terutama kondisi keairan pada hulu sungai.
Tidak hanya PVMBG juga meminta kepada pihak terkait untuk meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat untuk lebih mengenal dan memahami gerakan tanah dan gejala yang mengawalinya sebagai upaya mitigasi bencana gerakan tanah.
"Kepada masyarakat, bila ada terjadi bencana alam dimaksud, dan jika ada arahan dari BPBD/aparat pemerintah daerah setempat harus mematuhi dan mengikuti arahan tersebut," tegasnya.
Situasi dan Dampak Gerakan Tanah
PVMBG menjelaskan secara umum, material yang terbawa oleh aliran banjir bandang merupakan endapan produk Gunung Marapi berupa material batuan beku berukuran pasir hingga boulder.
Bencana banjir bandang di daerah di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu merupakan tipe gerakan tanah aliran bahan rombakan. Hal tersebut dapat dilihat dari material yag terendapkan berupa bongkah bongkah batu dan material campuran berupa bongkah batu, kayu, kerakal, pasir, dan lumpur.
"Berdasarkan pemodelan diketahui bahwa aliran banjir bandang dapat mencapai 10-20 km dengan volume 500.000-1.000.000 m3," jelas Hendra.
Adapun area dengan dampak kerusakan yang berat, mulai dari sektor barat laut yaitu Canduang, Bukik Batuah yang didominasi oleh aliran bahan rombakan yang merusak pemukiman, lahan pertanian dan fasum.
Kejadian banjir bandang terjadi pada beberapa lokasi di sektor barat laut. Aliran banjir bandang terbesar mengalir dari Area Cimantiang hingga Canduang.
Material yang terbawa oleh aliran banjir bandang tersebut berupa batuan beku yang berukuran pasir hingga boulder dan vegetasi.
Aliran banjir bandang melimpah dengan radius sekitar 100 meter dari tubuh sungai dan merusak pemukiman, lahan pertanian dan fasilitas umum seperti masjid dan jalur jalan desa.
"Jadi pada saat musim hujan atau intensitas hujan yang tinggi, maka area sekitar sungai yang berhulu di Gunung Marapi masih berpotensi terjadi banjir bandang susulan," ungkapnya.