Bisnis.com, TANAH DATAR - Kantor SAR Padang menyampaikan hingga pukul 18.00 Wib total korban meninggal dunia akibat banjir bandang lahar dingin yang melanda wilayah Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang, Sumatra Barat mencapai 37 orang. Namun kabar terbaru, korban tewas telah menembus ke angka 41 orang.
Kepala Kantor SAR Padang Abdul Malik mengatakan 37 orang korban jiwa yang meninggal itu tersebar di empat kabupaten dan kota. Mulai dari Kabupaten Agam tercatat sebanyak 19 orang meninggal dunia, dan 3 orang masih dalam pencarian.
Kemudian di Kabupaten Tanah Datar, korban meninggal dunia 9 orang dan masih masih dalam pencarian 14 orang lagi. Lanjut ke Kota Padang Panjang satu orang meninggal dunia, dan satu orang lagi masih dalam pencarian.
Serta korban juga ada di temukan di Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 8 orang. "Khusus untuk di Padang Pariaman ini merupakan wilayah ditemukannya korban," tegasnya, Minggu (12/5/2024).
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi juga menyampaikan bahwa adapun luasan wilayah yang terdampak bencana tersebut dirasakan pada 3 daerah
Bahkan Pemprov Sumbar mencatat, di Kabupaten Agam terdapat 4 kecamatan yang terdampak, di Kabupaten Tanah Datar ada 2 kecamatan yang terdampak. Sedangkan di Kota Padang Panjang ada 1 kecamatan yang terdampak.
Baca Juga
Mahyeldi menegaskan hingga saat ini pihaknya bersama sejumlah pihak terkait di lintas instansi, masih terus melakukan koordinasi dan komunikasi. Baik terkait langkah penanganan dan pencarian korban maupun terkait upaya perlindungan terhadap para pengungsi dan kelompok usia rentan.
"Kita bersama sejumlah pihak terkait telah mendirikan posko di daerah terdampak, posko utama berada di daerah Bukit Batabuah Kabupaten Agam, posko lain nya juga ada di Tanah Datar," jelasnya.
Selain pencarian korban, Pemprov Sumbar juga telah menginstruksikan Dinas Sosial untuk segera mendirikan dapur umum guna pemenuhan kebutuhan logistik warga di titik pengungsian.
"Untuk data terkait berapa total jumlah kerugian, belum bisa dipastikan, karena saat ini jajarannya masih fokus terhadap pencarian dan evakuasi korban," sebut gubernur.
Termasuk apakah nantinya bangunan yang berada di daerah rawan akan direlokasi, itu juga belum dibahas. Hal ini dikarenakan proses pendataan masih terus dilakukan, sembari proses pencarian korban yang terus berlanjut.
"Sekarang kita fokus ke proses evakuasi dan pencarian korban dulu," tegasnya.
Satu korban meninggal dunia usai di identifikasi oleh DVI Polda Sumbar di Puskesmas Kayu Tanam, Sumatra Barat, Minggu (12/5/2024). Bisnis/Muhammad Noli Hendra