Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenag Pastikan Akomodasi Jemaah Terpenuhi Selama Haji 2024

Kementerian Agama (Kemenag) memastikan akomodasi jemaah haji di Madinah dan Mekkah terpenuhi selama pelayanan Ibadah Haji 2024.
Sejumlah jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) sembilan embarkasi Palembang berjalan menuju pesawat  di Bandara Internasional Sultan Mahmud Baddarudin (SMB) II Palembang, Sumatera Selatan, Senin (5/6/2023). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Sejumlah jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) sembilan embarkasi Palembang berjalan menuju pesawat di Bandara Internasional Sultan Mahmud Baddarudin (SMB) II Palembang, Sumatera Selatan, Senin (5/6/2023). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) memastikan akomodasi jemaah haji di Madinah dan Mekkah terpenuhi selama pelayanan Ibadah Haji 2024.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief menjelaskan pelayanan ibadah haji di luar negeri bagi jemaah haji Indonesia. 

Dia menjelaskan bahwa akomodasi di Madinah ada sebanyak 104 hotel dengan kapasitas 216.232 jemaah, sedangkan di Makkah ada 169 hotel dengan kapasitas 218.647 jemaah haji. 

"Mengenai akomodasi di Madinah jumlah hotel ada 104 hotel dan kapasitas 216.232 jemaah dengan wilayah Markaziyah di Samaliyah, Gharbiyah dan Janubiyah. Jumlah hotel di Makkah ada 169 hotel dan kapasitas 218.647 jemaah dengan jumlah wilayah sebanyak 5 wilayah yaitu Syisyah, Aziziyah, Raudhah, Misfalah, dan Rei Bakhsh," katanya, di Komisi VIII DPR RI, Senin (20/5/2024). 

Kemudian dia menjelaskan terkait transportasi layanan bus sholawat yang mengantar jemaah haji dari hotel menuju Masjidil Haram dan sebaliknya, memiliki 22 rute dan 76 halte, pada tahun ini. 

"Waktu operasional bus sholawat selama 24 jam dengan terminal yang digunakan yaitu terminal Syip Amir, dan terminal Ajyad," ujarnya. 

Dia juga menyatakan bahwa jumlah unit bus yang akan digunakan selama operasional ibadah haji adalah 550 unit bus. 

Sementara itu, dia juga menjelaskan untuk mengantisipasi kepadatan dan keterlambatan pergerakan jemaah haji dan berdasarkan atas evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 2023 dan memperhatikan sempitnya area Musdalifah, maka perlu disiapkan skema pergerakan jemaah haji langsung dari Arafah menuju Mina. 

"Beberapa hal yang melatarbelakangi perubahan skema pergerakan jemaah haji adalah yang pertama area Muzdalifah untuk jemaah haji Indonesia luasnya 82.350 meter persegi atau 82 hektar pada tahun 2023 ditempati oleh jamaah haji Indonesia sebanyak 183.000 jemaah atau 61 maktab itu yang tercatat dengan Space 0,45 meter per jemaah," katanya. 

Kemudian, dia menjelaskan bahwa dengan adanya kuota tambahan sebanyak 10.000 jemaah tanpa tambahan area, maka setiap jemaah mendapatkan 0,43 meter persegi. 

"Pada tahun 2024 Mina Jadid tidak ditempati jemaah haji Indonesia sehingga jika seluruh jemaah haji Indonesia akan menempati seluruh area Muzdalifah maka setiap jemaah akan mendapatkan space 0,38 meter, ada beberapa skema pilihan untuk mengurai kepadatan Muzdalifah dan Mina antara lain skema pergerakan jemaah haji dari Arafah, Muzdalifah dan Mina berbasis waktu dan maktab. Jadi mereka tidak berhenti di Muzdalifah," ujarnya. 

Seperti diketahui, Indonesia memiliki 241.000 kuota jemaah haji pada 2024 ini, di antaranya sebanyak 213.320 untuk jemaah haji reguler dan 27.680 untuk jemaah haji khusus. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper