Bisnis.com, JAKARTA - Politikus dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Salahuddin Uno buka suara mengenai kans Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk bersanding sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta pada Pilkada Serentak 2024.
Mantan Wakil Gubernur Jakarta itu menilai, jika dimungkinkan, duet Anies-Ahok merupakan tim impian. Mengingat, kedua tokoh ini memiliki rekam jejak yang kuat.
“Kalau itu dimungkinkan, itu menurut saya dream team itu, dua-duanya hebat, punya track record yang kuat,” kata Sandi di Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Senin (13/5/2024).
Namun, peluang tersebut tampaknya sulit untuk direalisasikan. Sebab kata Sandi, ada regulasi yang mengatur bahwa Gubernur tidak dapat mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur.
Aturan tersebut tercantum dalam Pasal 7 huruf o Undang-undang tentang Pilkada, di mana disebutkan bahwa mantan kepala daerah dilarang untuk maju sebagai wakil kepala daerah.
“Belum pernah menjabat sebagai Gubernur untuk calon Wakil Gubernur, atau Bupati/Walikota untuk Calon Wakil Bupati/Calon Wakil Walikota pada daerah yang sama,” bunyi pasal tersebut, dikutip Senin (13/5/2024).
Baca Juga
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sebelumnya menyampaikan bahwa partainya masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta pada Pilkada Serentak 2024.
Hal tersebut disampaikan Hasto untuk merespons pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
“Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,” kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
Dia tidak menampik Ahok dan Anies adalah tokoh yang diusulkan kepada PDI Perjuangan untuk diusung sebagai kepala daerah di Jakarta.
Menurutnya, kedua tokoh ini merupakan sosok yang mencerminkan karakter Indonesia.
“Kita kan partai demokrasi yang berkarakter Indonesia, sehingga nama-nama itu diusulkan dari bawah,” ujarnya.