Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden melakukan koordinasi dengan negara sekutu termasuk negara kelompok Group of Seven (G7) terkait serangan balasan yang dilakukan oleh Iran kepada Israel.
Dalam beberapa hari mendatang, Amerika Serikat berencana akan memberlakukan sanksi baru kepada Iran termasuk Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) yang terlibat dalam entitas Kementerian Pertahanan Iran.
“Selain itu, Amerika Serikat memperkuat sistem pertahanan melalui Departemen Pertahanan dan Komando Pusat AS untuk memperkuat dan memperluas pertahanan udara dan rudal serta sistem di seluruh Timur Tengah guna mengurangi kekuatan serangan rudal dan pesawat tanpa awak Iran,” ujar Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, Jake Sullivan dalam laman resmi Gedung Putih, Rabu (17/4/2024).
Baca Juga
Jake mengungkapkan pemberlakuan sanksi baru ini merupakan bagian dari langkah Amerika Serikat untuk memberikan tekanan yang kuat dan menurunkan kapasitas militer Iran.
Di sisi lain, AS turut meminta pertanggungjawaban pemerintah Iran karena dinilai sebagai tindakan jahat telah melakukan serangan terhadap Israel.
Adapun, dalam kurun tiga tahun terakhir, AS telah memberikan sanksi kepada lebih dari 600 kelompok dan entitas termasuk Hamas, Hizbullah, Houthi, dan Kataib Hizbullah. Pemberlakuan sanksi ini diyakini karena Iran melanggar hukum internasional dan menghentikan eskalasi serangan di kemudian hari.
(Nona Amalia)