Bisnis.com, JAKARTA – Pengamat membeberkan peluang Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan putranya, Gibran Rakabuming Raka, untuk bergabung dengan Partai Golkar.
Hubungan antara keduanya dengan PDI Perjuangan (PDIP) tampak belum membaik usai berlangsungnya tahapan Pemilu 2024 pada Februari lalu.
Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Firman Noor mengatakan bahwa jalan Jokowi untuk bergabung kepada partai berlogo pohon beringin itu masih panjang. Lebih lagi, Presiden ketujuh Republik Indonesia itu digadang-gadang bakal merebut posisi pucuk pimpinan Golkar.
“Kalau dilihat dari yang dia coba lakukan, itu kan bersifat proksi, ya. Dia tidak langsung melibatkan dirinya di dalam pertarungan untuk Golkar 1, tapi melalui proksi, misalnya Bahlil [Lahadalia] sebagai orang yang sangat dia percaya,” katanya melalui sambungan telepon kepada Bisnis, Rabu (17/4/2024).
Menurut Firman, langkah itu ibarat investor yang telah menanamkan modalnya di suatu tempat. Harapannya, seseorang akan berperan di balik layar demi memuluskan langkah Jokowi untuk bergabung dengan Golkar.
Namun, upaya ini dianggapnya tidak akan mudah, karena Golkar juga memiliki kader-kader mumpuni yang telah berproses jauh lebih lama. Firman menyebut nama Ketua Umum Golkar saat ini, Airlangga Hartarto.
Baca Juga
“Dugaan saya, masih panjang cerita Jokowi itu bisa menguasai Golkar. Apalagi Golkar punya tradisi bahwa yang menjadi ketua umumnya harus orang Golkar, kader Golkar. Tradisi itu sudah sangat tua, saya kira obstacles-nya akan jauh lebih banyak bagi Jokowi untuk ke Golkar,” tambahnya.
Sementara itu, Firman menyebut bahwa Gibran masih berpeluang untuk bergabung dengan Golkar apabila berstatus sebagai kader biasa. Kendati merupakan calon wakil presiden (cawapres) terpilih dalam Pilpres 2024 mendampingi Prabowo Subianto, Gibran disebutnya patut diperlakukan sebagaimana kader pemula.
“Kalau kader biasa ya enggak masalah, karena kan siapa pun boleh masuk Golkar, begitu kan. Dan akan di-treatment sebagaimana kader pemula. Itu kan ada jenjangnya juga di Golkar ya, jadi enggak masalah,” pungkas Firman.