Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil Bacre Ndiaye, Anggota Komite HAM PBB yang Soroti Netralitas Jokowi saat Pemilu RI

Anggota Komite HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan netralitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pemilu 2024.
Anggota Komite HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Bacre Waly Ndiaye/Dok.-www.unmultimedia.org
Anggota Komite HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Bacre Waly Ndiaye/Dok.-www.unmultimedia.org

Bisnis.com, JAKARTA — Anggota Komite HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Bacre Waly Ndiaye menjadi sorotan setelah mempertanyakan netralitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) RI, di Sidang Komite HAM PBB, di Jenewa, pada Selasa (12/3/2024). 

Ndiaye memberikan sejumlah pertanyaan kepada delegasi Indonesia, terkait hak bagi Warga Negara Indonesia (WNI) dalam Pemilu RI. 

"Apa langkah-langkah yang diterapkan untuk memastikan pejabat-pejabat negara, termasuk presiden, tidak bisa memberi pengaruh berlebihan terhadap Pemilu," katanya di Sidang Komite HAM PBB.

Lantas siapa Ndiaye dan seperti apa rekam jejak karirnya dalam Komite HAM PBB? 

Ndiaye merupakan anggota Komite HAM PBB dari Senegal. Dia bertugas di Komite HAM PBB Jenewa dan New York sejak 1998 hingga 2014.

Menurut laporan UN Human Rights Council, Ndiaye sempat menjadi pelapor khusus PBB untuk misi HAM di Yugoslavia pada 1992.

Selain itu, dia juga merupakan bagian dari Komisi Internasional untuk Investigasi Kejahatan Perang di Rwanda pada 1993 hingga 1994 serta Papua Nugini pada 1995.

Ndiaye di Senegal juga tercatat sebagai anggota Dewan Pengacara Senegal dari 1982 hingga 1998, dan menjadi Sekjen di organisasi itu selama 8 tahun. Dia juga sempat menjadi anggota Komisi Kebenaran dan Keadilan di Haiti pada 1995.

Sebelum bergabung dengan PBB, Ndiaye bekerja untuk Amnesty International. Dia menjabat sebagai Koordinator Timur Tengah dan Koordinator Penelitian dan Kampanye yang mengawasi perilisan laporan tahunan Amnesty pada 1987-1989.

Menurut situs resmi OHCHR, sebelum di posisi sekarang, Ndiaye pernah memiliki posisi strategis di Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (OHCHR) mulai 1998 hingga 2006.

Dia pernah menjadi Direktur OHCHR, Direktur Divisi Hak Asasi Manusia dan Perjanjian OHCHR, serta Direktur Divisi Dewan Hak Asasi Manusia dan Prosedur Khusus OHCHR.

Kemudian, dia juga sempat menjadi Direktur Divisi Penelitian dan Hak atas Pembangunan di kantor pusat OHCHR di Jenewa dari 2006 hingga 2014.

Adapun Ndiaye juga sempat diangkat sebagai Wakil Perwakilan Khusus PBB di Republik Demokratik Kongo dengan pangkat Asisten Sekretaris Jenderal, pada 2006.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper