Bisnis.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru-baru ini mendeteksi munculnya tiga bibit siklon tropis di wilayah Indonesia, yang dapat menjadi pemicu cuaca ekstrem di beberapa wilayah Tanah Air.
Berdasarkan keterangan resmi yang dikutip Jumat (15/3/2024) kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga awal pekan depan, yakni 14-18 Maret 2024. Pemerintah daerah dan masyarakat diminta waspada.
Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Prediksi Indeks Iklim, Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Indra Gustari. Namun, munculnya tiga bibit siklon tropis bukan menjadi satu-satunya faktor cuaca Indonesia masih bersifat basah pada Maret 2024.
“Ada beberapa faktor lainnya, seperti suhu muka laut yang masih hangat dan siklon tropis di wilayah Indonesia secara umum tidak menghantam langsung ke wilayah kita,” terang Indra, ketika ditemui setelah acara Indonesia Climate Policy Outlook 2024 di Jakarta, Jumat (15/3).
Indra juga menuturkan bahwa daerah yang khususnya berada di sekitar pusat terbentuknya siklon tropis akan menerima dampak hujan yang lebih lebat dan angin kencang yang akan muncul di sekitar wilayah pusat.
Adapun, hal tersebut juga berimplikasi pada munculnya gelombang tinggi, yang perlu menjadi perhatian bagi para nelayan.
Baca Juga
“Jadi perlu waspada, khususnya nelayan kita yang kapalnya mungkin ukurannya kecil untuk lebih berhati-hati. Bahkan kalau bisa jangan berlayar dulu, untuk daerah-daerah yang dilalui oleh pusat tekanan rendah tadi, walaupun belum sampai ke siklon tropisnya,” imbau Indra.
Kawasan yang dinilai perlu waspada karena paling berpotensi terancam atau terdampak dari siklon tropis adalah Selatan Jawa. Dia menuturkan bahwa masyarakat di wilayah tersebut perlu berhati-hati dalam beraktivitas.
Mengutip dari laman resmi BMKG pada Jumat (15/3) Siklon Tropis merupakan sirkulasi angin dalam skala besar, yang berada di tengah pusat tekanan rendah.
Nantinya, arah angin akan berlawanan arah jarum jam ketika siklon terjadi di Belahan Bumi bagian Utara, dan searah jarum jam apabila berada di Belahan Bumi bagian Selatan.