Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku akan menyerahkan sepenuhnya jatah kursi menteri yang akan diterima oleh partainya kepada presiden terpilih selanjutnya.
Menurutnya, meskipun calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tengah unggul dalam Pemilihan Umum (pemilu) 2024 versi hitung cepat (quick count), tetapi keputusan memilih menteri akan menjadi hak prerogatif dari pemimpin negara selanjutnya.
“Kalau menteri itu urusannya ketua umum yang mengusulkan, yang mengusulkan menteri itu Ketua Umum [Golkar], tetapi Menteri itu kan hak prerogatif dari Presiden, termasuk sekarang presiden terpilih," ujarnya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (19/2/2024).
Menteri Perindustrian (Menperin) pun mengamini bahwa dengan suara partai Golkar yang naik signifikan, maka sebenarnya akan ada potensi atau hak bagi partai berlogo pohon beringin itu untuk meminta tambahan Menteri di kabinet mendatang.
“Ya logikanya sih seperti itu ya, tetapi nanti itu kan tergantung dari presiden terpilih,” pungkas Agus.
Sekadar informasi, PDI Perjuangan (PDIP) masih menguasai perolehan suara pemilihan legislatif (Pileg) DPR RI 2024. Meski demikian secara persentase, suara PDIP turun dibandingkan dengan data Sabtu kemarin.
Baca Juga
Berdasarkan data hasil real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Senin (19/2/2024) pukul 06.18 WIB, PDIP memuncaki perolehan suara Pileg DPR RI dengan 10.663.723 atau setara 15,69%.
Partai berlogo banteng itu mengungguli sejumlah partai rival yang mengusung pasangan calon (paslon) lain dalam Pilpres 2024, seperti Partai Golkar dan Partai Gerindra yang berada di belakang paslon Prabowo-Gibran, hingga PKB dan NasDem yang mengusung paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Partai Golkar membuntuti PDIP dengan perolehan suara 9.573.172 atau setara 14,07%, disusul Gerindra dengan 8.325.817 suara (12,24%). PKB yang meraup 7.434.911 suara (10,93%) dan NasDem dengan 5.915.204 pemilih (8,7%) membayangi di belakangnya.
Hingga laporan ini selesai ditulis, KPU melaporkan data yang masuk telah mencapai 55,95%. Perhitungan ini merupakan hasil 460.592 ari total 823.236 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 38 provinsi.