Bisnis.com, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merespons soal isu program makan gratis dari paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran yang direncanakan bakal memangkas subsidi BBM.
Sebagaimana diketahui, program tersebut menjadi sorotan khususnya di media sosial. Pasalnya, dengan menyerap anggaran BBM, program ini dinilai bisa berdampak pada roda perekonomian yang berimbas pada kenaikan harga pada sektor lainnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menegaskan tidak terlalu mempersoalkan kritikan tersebut dan akan menampung masukan dari masyarakat.
"Pada intinya program gratis itu untuk meningkatkan gizinya anak-anak, soal teknis tentu akan mendengarkan dari banyak pihak namanya juga program besar, jadi kalo ada kritik ya tentu akan ditampung," kata Grace di kantor DPP PSI, Jumat (16/2/2024).
Lebih lanjut, menurutnya, program makan siang gratis itu harus direalisasikan. Sebab, Grace menilai bahwa terdapat sejumlah anak di Indonesia yang masih kekurangan gizi.
"Jadi tidak apa-apa kritik mumpung programnya belum jalan jadi punya banyak waktu untuk mempersiapkan, kritik semua akan ditampung tapi tidak bisa tidak dilakukan peningkatan gizi anak-anak itu harus gitu," pungkasnya.
Baca Juga
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno, menyampaikan pemerintah akan berusaha mengerek penerimaan negara, dalam hal ini pajak untuk merealisasikan janji kampanye Prabowo.
Selain itu, dia juga menyebutkan Prabowo akan memangkas subsidi energi, termasuk didalamnya BBM, untuk mendanai program makan siang gratis senilai Rp400 triliun.
“Kami akan membiayai program ini [makan siang gratis] dengan memangkas subsidi yang tidak dibutuhkan,” ungkapnya dalam wawancara khusus bersama Bloomberg Television, dikutip Jumat (16/2/2024).
Eddy menjelaskan pasalnya saat ini 80% subsidi yang digelontorkan tidak tepat sasaran. Sebanyak 80% dari anggaran subsidi Rp350 triliun atau sekitar Rp280 triliun mengalir ke masyarakat kelas menengah hingga atas.
Sebagai informasi, program makan gratis Prabowo-Gibran diklaim bakal menjangkau 82,9 juta anak di Indonesia pada 2029.