Bisnis.com, JAKARTA -- Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengumumkan hasil exit poll Pemilu 2024. Lembaga ini menjabarkan alasan dari responden exit poll memilih Anies-Muhaimin, Ganjar-Gibran, dan Ganjar-Mahfud.
"Mayoritas pemilih Anies-Muhaimin karena program-program yang dijalankan atau dijanjikan paling meyakinkan," ulas peneliti SMRC Ezha Fachriza, Rabu (14/2/2024) dikutip dari SMRC TV.
Secara lebih detail, 3 alasan utama pemilih mencoblos Anies-Muhaimin adalah program yang dijanjikan meyakinkan (34,4%), anggota keluarga semua memilih pasangan capres-cawapres itu (17,8%), serta paling mudah diingat dan meyakinkan karena kampanyenya lewat pawai, spanduk, iklan di TV (7,9%).
Sementara itu, pemilih Prabowo-Gibran juga memiliki urutan 3 alasan yang sama. Meski demkian, alasan program lebih besar yang mencapai 36,4%, sedangkan rekomendasi anggota keluarga 17,4%, sedangkan alat peraga kampanye mempengaruhi 10,2% responden.
Untuk pasangan Ganjar-Mahfud, alasan program mencakup 33%. Berbeda dengan lainnya, alasan merakyat menjadi alasan memilih Ganjar berikutnya dengan 13,4%. Sedangkan mengikuti anggota keluarga 12,9%.
Baca Juga
Ezha mengungkapkan berdasarkan exit poll yang dilakukan, Pemilu hari ini berdasarkan pendapat responden cukup jujur dan adil (Jurdil). Data ini berasal dari 2.780 responden masuk dari 4.000 responden yang ditargetkan.
"Exit poll ini selain [menanyakan] memilih kandidat, partai politik apa, ... dan dengan sample yang terus bergerak. Dengan sampel yang masuk sebanyak 50,7% mengatakan cukup Jurdil [jujur dan adil], 39,5% sangat jurdil, 6,3% kurang jurdil, 0,8% tidak jurdil sama sekali, 2,6% tidak menjawab," jelas Ezha seperti dikutip dari SMRC TV, Rabu (14/2/2024).
Selanjutnya untuk keyakinan hasil pilpres, sample yang sama menunjukkan 51,2% sangat yakin, 42,8% cukup yakin, 4,1% tidak yakin, dan sisanya tidak tahu.
"Pertanyaan ini ditujukan bagaimana responden atau pemilih untuk melihat Pilpres menghasilkan output pemimpin yang bisa membuat negara kita semakin baik atau tidak, mayoritas cukup yakin," katanya.