Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies dan Cak Imin Dilaporkan usai Komentari Film Dirty Vote, Ini Kata Tom Lembong

Thomas Lembong menanggapi soal paslon nomor urut 01 soal Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang dilaporkan ke Bawaslu.
Co-captain Tim Nasional pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Thomas Lembong atau Tom Lembong di TPS 08 Permata Hijau, Jakarta Selatan. (Bisnis/Rizqi Rajendra).
Co-captain Tim Nasional pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Thomas Lembong atau Tom Lembong di TPS 08 Permata Hijau, Jakarta Selatan. (Bisnis/Rizqi Rajendra).

Bisnis.com, JAKARTA - Co-captain Timnas AMIN Thomas 'Tom' Lembong menanggapi soal paslon nomor urut 01 soal Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) karena mengomentari film dokumenter Dirty Vote.

Diketahui, Anies dilaporkan oleh Kelompok Masyarakat Rampai Nusantara, sedangkan Cak Imin dilaporkan oleh Advokat Lingkar Nusantara (Lisan) karena mengomentari film Dirty Vote pada saat masa tenang Pemilu 2024. Adapun, Dirty Vote merupakan film yang di dalamnya membahas dugaan kecurangan pada Pemilu 2024.

"Kan memang hak warga melaporkan siapa saja, tapi hati-hati, tentunya kita semua hati-hati laporan itu harus punya basis yang kuat. Setelah itu ya kita percayakan kepada proses dan prosedur hukum," ujar Tom Lembong kepada wartawan di TPS 08 Permata Hijau Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024).

Lebih lanjut Tom Lembong mengatakan apapun opini masing-masing individu mengenai film Dirty Vote tersebut harus dihargai. Menurutnya film tersebut layak ditonton dan direnungkan mengenai poin-poin yang disampaikan.

"Sebetulnya kan dalam dokumenter itu praktis tidak ada yang baru. Itu semuanya menggunakan liputan-liputan yang sudah publish selama berbulan-bulan. Yang mengagetkannya itu hanya saat dirangkai menjadi satu kesatuan timeline atau kronologi ya kan, itu baru kelihatan pola-pola tertentu lah," ujarnya.

Sebagai informasi, Dirty Vote merupakan film dokumenter yang disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono dan rilis di YouTube pada saat masa tenang Pemilu 2024 Minggu, (11/2/2024).

Film dokumenter Dirty Vote berisi tiga pandangan dari ahli hukum tata negara antara lain, Bivitri Susanti, Feri Amsari, dan Zainal Arifin Mochtar.

Sementara itu, ada sebanyak 20 lembaga yang terlibat dalam pembuatan film tersebut di antaranya adalah Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Greenpeace Indonesia, Indonesia Corruption Watch, LBH Pers, YLBHI dan lainnya. 

Menurut Tom, Pemilu 2024 merupakan masa-masa kritis yang akan menentukan nasib bangsa Indonesia, tidak hanya 5 tahun ke depan, tetapi 20 hingga 30 tahun ke depan. 

"Jadi semoga Pemilu bisa dijalankan dengan jujur dan adil untuk harapan kita semua dan semoga setelah ini kita bisa riang gembira apapun pilihan kita masing-masing," pungkasnya.

Sebagai informasi, Tom Lembong nyoblos di TPS yang sama dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di TPS 08 Kompleks Antam 4, Kelurahan Grogol Utara Permata Hijau, Jakarta Selatan untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper