Bisnis.com, BATAM - Cawapres Nomor Urut 03 Mahfud MD berkampanye di Batam saat acara kampanye akbar PDIP di Lapangan Tumenggung Abdul Jamal, Minggu (4/2/2024).
Dalam orasinya, Mahfud menyatakan akan berupaya mengentaskan kemiskinan, serta membereskan masalah ketenagakerjaan di Batam, dan menjamin tanah masyarakat yang dirampas untuk kepentingan investasi asing akan dikembalikan ke pemilik sahnya.
"Saya dapat laporan adanya perlakuan tidak adil terhadap kaum pekerja di Batam. Jadi kebutuhan rakyat Batam tentang kesejahteraan di industri yang berasal dari investasi asing atau dalam negeri akan kita tertibkan dan luruskan semuanya," kata Mahfud di depan ribuan simpatisannya.
Mahfud juga menyebut di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) banyak tanah masyarakat yang dirampas dan diduduki oleh asing. Mengenai persoalan ini, ia mengaku sudah dirumuskan sebagai bagian dari 21 program kerja Capres-Cawapres, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
"Ini semua jadi perhatian dari kami, yang dirumuskan dalam 21 program. Tim kami ini kuat, karena didukung PDIP, PPP, Hanura dan Perindo," paparnya.
Menurut Mahfud, persoalan ketenagakerjaan serta korupsi juga merupakan muara terjadinya kemiskinan.
Baca Juga
"Kita ini tengah hadapi banyak masalah, terutama kemiskinan dari waktu ke waktu. Zaman Soekarno terakhir dulu, orang miskin 56%, lalu saat Orde Baru pa Pak Harto jatuh, orang miskin 18%, dan ketika reformasi dari zaman Habibie hingga Jokowi, sekarang sudah turun jadi 9,3%," tuturnya.
Jika tidak ada korupsi di tubuh pemerintahan dan wakil rakyat, Mahfud yakin orang miskin akan habis. Bahkan, petani dan nelayan yang tidak produktif, dan tengah berhutang ke negara bisa dihapuskan hutangnya, jika tidak ada korupsi.
Selain itu, persoalan pendidikan juga menjadi salah satu penyebab kemelaratan.
"Masih banyak orang miskin ekstrem, karena pendidikan. Keterampilannya tidak ada, pendidikan rendah karena ekonomi rendah jadi tak mampu sekolahkan anak," ungkapnya.
Ketika jadi pemimpin Indonesia nanti, pasangan Ganjar dan Mahfud berkomitmen untuk memberikan beasiswa kepada anak-anak keluarga miskin, agar bisa mengubah hidup keluarga serta daerah yang ditinggalinya.
"Tiap keluarga miskin, akan diambil satu orang untuk sekolah sampai kuliah. Lalu disuruh balik untuk bangun daerahnya nanti," pungkasnya.