Bisnis.com, JAKARTA – Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan menanggapi beredarnya beras bantuan sosial (bansos) dari Badan Urusan Logistik (Bulog) yang bertempelkan stiker capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Anies kembali menyinggung etika yang seharusnya diterapkan dalam penyampaian bansos itu kepada masyarakat, karena dana bansos berasal dari uang pajak yang dialokasikan untuk memberi bantuan pada kelompok masyarakat tertentu.
“Terkait dengan pelabelan ini adalah soal etika, etika itu harus dijaga,” katanya usai berkampanye di Ternate, Maluku Utara, Jumat (26/1/2024).
Dia lantas mencontohkan penyampaian bansos yang dilakukannya saat menakhodai DKI Jakarta sebagai Gubernur pada 2017-2022 lalu.
Menurutnya, ketika memberikan bantuan tersebut, pihaknya secara tertulis menegaskan bahwa bantuan sosial didanai oleh Anggaran Belanja Pemerintah Daerah (APBD).
“Jadi ini bukan dana dari pemegang kewenangan, ini bukan uangnya seseorang, ini adalah uang pajak yang dialokasikan untuk bansos,” ucap pasangan cawapres Muhaimin Iskandar ini.
Baca Juga
Itulah sebabnya, dia mengatakan bahwa siapa pun harus menghormati kecerdasan rakyat dengan menyampaikan informasi yang benar.
“Rakyat kita cerdas dan bisa menangkap, sampaikan apa adanya, ini adalah bansos dibiayai APBN, bukan dibiayai seseorang. Dan bila diakui dibiayai oleh seseorang, maka kita koreksi ramai-ramai,” tandas Anies.
Sebelumnya, foto beras Bulog yang ditempeli stiker paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran viral di media sosial X/Twitter beberapa waktu lalu.
Bulog sempat menyatakan foto yang viral itu merupakan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijual bebas di pasaran, sehingga tidak bisa mengatur pemanfaatannya ketika sudah terjual.
Terkait hal ini, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran akhirnya angkat bicara. Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko mengatakan bahwa hal tersebut merupakan ulah iseng dari oknum tertentu yang sengaja menempelkan stiker Prabowo-Gibran.
Kendati demikian, Budiman menegaskan bahwa dirinya tidak akan mempermasalahkan hal tersebut, karena ulah oknum itu disebutnya tak hanya menyasar paslon 02.
“Kalau ada orang yang menyalahgunakan seperti itu ya tidak masalah. Saya juga yakin ketika ada surat suara yang sudah tercoblos 03 di Taiwan itu juga bukan kehendaknya 03. Saya kira yang nakal-nakal itu selalu ada saja,” tuturnya di Jakarta, Jumat (26/1/2024).