Bisnis.com, JAKARTA - Baru awal tahun 2024 tapi Korea Utara sudah dua kali pamer senjata nuklir baru kepada dunia internasional.
Dilansir dari The Star, Korea Utara mengatakan pihaknya telah melakukan uji penerbangan pertama rudal jelajah baru pada Kamis, 25 Januari 2024 waktu setempat.
Laporan di media pemerintah itu muncul sehari setelah militer Korea Selatan mengatakan bahwa mereka baru saja mendeteksi Korea Utara menembakkan beberapa rudal jelajah ke perairan lepas pantai baratnya.
Namun pihak Korsel tidak segera memberikan rincian lebih lanjut tentang jumlah rudal yang ditembakkan atau karakteristik penerbangannya.
Menurut pemberitaan dari Kantor Berita Pusat resmi Korea Utara, senjata baru yang dipamerkan oleh negara tersebut bernama rudal Pulhwasal-3-31.
Namun, Pulhwasal-3-31 diklaim masih dalam tahap pengembangan dan peluncuran tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi negara tetangga.
Baca Juga
Mereka menggambarkan rudal tersebut sebagai rudal “strategis,” yang menyiratkan niat untuk mempersenjatai mereka dengan senjata nuklir.
Lee Sung Joon, juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, mengatakan bahwa rudal tersebut terbang dengan jarak yang lebih pendek dibandingkan peluncuran rudal jelajah Korea Utara sebelumnya.
Peluncuran rudal jelajah tersebut merupakan peluncuran kedua yang dilakukan Korea Utara pada tahun ini, setelah uji coba rudal balistik jarak menengah berbahan bakar padat pertama di negara tersebut dilakukan pada tanggal 14 Januari lalu.
Sebagaimana diketahui, rudal jelajah Korea Utara merupakan salah satu dari sekian banyak senjata yang ditujukan untuk menghancurkan pertahanan rudal di Korea Selatan dan Jepang.
Rudal-rudal tersebut melengkapi jajaran rudal balistik Amerika, termasuk rudal balistik antarbenua yang dirancang untuk mencapai daratan AS.
Meskipun aktivitas rudal jelajah Korea Utara tidak secara langsung dilarang berdasarkan sanksi PBB, para ahli mengatakan senjata tersebut berpotensi menimbulkan ancaman serius bagi Korea Selatan dan Jepang.
Mereka dirancang agar lebih sulit dideteksi oleh radar, dan Korea Utara mengklaim mereka memiliki kemampuan nuklir dan jangkauannya mencapai 2.000 kilometer (1.242 mil), jarak yang mencakup pangkalan militer AS di Jepang.
Sejak tahun 2021, Korea Utara telah melakukan setidaknya 10 putaran uji coba rudal jelajah jarak jauh yang ditembakkan dari darat dan laut.