Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut Tanggapi Klaim Tom Lembong, Sering Beri Catatan ke Jokowi

Melalui sebuah video yang diunggah ke akun Instagram pribadinya,  Luhut menanggapi sejumlah isu yang disampaikan oleh Cak Imin dan Tom Lembong.
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan usai menghadiri acara Indonesia Net-Zero Summit 2023 yang digelar FPCI di Djakarta Theater, Sabtu (24/6/2023). JIBI/Ni Luh Anggela.
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan usai menghadiri acara Indonesia Net-Zero Summit 2023 yang digelar FPCI di Djakarta Theater, Sabtu (24/6/2023). JIBI/Ni Luh Anggela.

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara terkait klaim co-captain Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN) Thomas Trikasih Lembong bahwa dulu sering memberikan catatan atau contekan (note) kepada Presiden Joko Widodo.

Melalui sebuah video yang diunggah ke akun Instagram pribadinya, Rabu (24/1/2024) malam,  Luhut menanggapi sejumlah isu yang disampaikan oleh calon wakil presiden nomor urut 01 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Thomas atau Tom Lembong. 

Dalam video berdurasi 8 menit 23 detik tersebut, Menko Luhut menjawab sejumlah pernyataan Cak Imin dan Tom Lembong, mulai dari hilirisasi atau penghiliran nikel hingga peran Tom Lembong saat masih menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). 

Salah satu poin yang disoroti Luhut adalah klaim Tom Lembong bahwa dirinya sering memberikan catatan untuk Presiden Jokowi saat menjabat sebagai salah satu menteri dalam kabinet. 

Luhut menegaskan bahwa hampir seluruh jajaran di kabinet melakukan hal yang sama. Bahkan, jelas dia, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjadi menteri yang paling sering memberikan catatan kepada presiden, khususnya dalam setiap pertemuan bilateral.

“Anda [Tom Lembong] jangan geer [gede rasa/terlalu percaya diri] juga. Bilang kasih note kepada ayahnya mas Gibran. Emang hanya Tom Lembong saja? Yang paling banyak kasih note kepada presiden itu adalah Menlu, Ibu Retno. Karena setiap bilateral beliau yang berikan itu,” ungkapnya.

Di samping itu, kata Luhut, tidak hanya Presiden Jokowi yang menerima catatan dari menterinya. Semua kepala negara, jelasnya, mendapatkan catatan dari para menteri yang duduk di belakangnnya dalam setiap pertemuan bilateral.

“Apakah karena hebat Anda melakukan itu? Tidak. Itu tugas Anda sebagai pembantu presiden, sebagai menteri perdagangan pada saat itu, sebagai kepala BKPM.” 

Luhut lebih lanjut menyinggung capaian Tom Lembong selama berada dalam kabinet yang dipimpin Presiden Jokowi. Apalagi, Luhut mengatakan bahwa Tom Lembong keluar dari kabinet dengan meninggalkan pekerjaan rumah, yang program Online Single Submission (OSS).

Program OSS ini, tegas Luhut, baru rampung setelah Tom Lembong tidak lagi menjabat sebagai Kepala BKPM.

“Coba tanya dirimu, Waktu Anda di BKPM, apa yang Anda lakukan coba? Anda kan yang ditugaskan untuk OSS? Saya ingat betul itu, bagaimana Anda curhat ke saya. Tapi itu kan sampai Anda meninggalkan kabinet tidak pernah selesai. Sekarang kami yang menyelesaikan itu,” jelas luhut.

Sebagai informasi, Tom Lembong menjabat sebagai Kepala BKPM pada periode pertama Presiden Jokowi. Dia mengisi posisi itu pada 2016—2019.  

Sebelum menjadi Kepala BKPM, Tom Lembong adalah Menteri Perdagangan Indonesia. Tom Diangkat menjadi Menteri Perdagangan pada 2015—2016, menggantikan posisi Rachmad Gobel. 

Selain itu, sosok lulusan Harvard itu juga pernah duduk sebagai komisaris dari beberapa emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI). Posisi komisaris tersebut dijabat Tom pada PT Graha Layar Prima Tbk. (BLTZ) yang dulunya merupakan pengelola jaringan bioskop Blitz Megaplex pada 2012—2014, serta Komisaris Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA) pada 2021—2023.

Untuk posisi terakhir ini, Tom Lembong diangkat oleh Gubernur DKI Jakarta yang kala itu dijabat oleh Anies Baswedan. Tom Lembong resmi menjabat sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen PJAA dan diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) secara virtual pada Senin (30/8/2021).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper