Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies Nilai Pemilu Harus Sesuai Kenginan Rakyat, Bukan Elite Negara

Anies Baswedan memberikan sindiran terhadap pihak-pihak tertentu yang ingin ikut campur dalam penyelenggaraan pemilu.
Capres nomor urut satu Anies Baswedan menyampaikan pandangannya saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Capres nomor urut satu Anies Baswedan menyampaikan pandangannya saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, PURWOKERTO - Calon Presiden (Capres) koalisi perubahan Anies Baswedan menegaskan gelaran Pemilu harus berjalan sesuai kemauan rakyat.

Menurutnya, Pemilu harus menciptakan legitimasi yang legal. Jika Pemilu berjalan sesuai keinginan elite, dirinya khawatir pemerintahan tersebut tidak akan dipercaya rakyat.

Anies mengistilahkan hal itu dengan pertandingan sepak bola. Dimana pertandingan yang dimenangkan dengan bantuan wasit dan penyelenggara tidak akan dipercaya.

"Saya kasih contoh kompetisi sepak bola, tapi yang menang itu karena diuntungkan oleh wasit, diuntungkan oleh penyelenggara. Nanti ketika dia terima tropi, dia terima tropi dengan tidak percaya diri," kata Anies dalam agenda Desak Anies di Purwokerto, Rabu (24/1/2024) malam.

Anies menyebut dirinya ingin legitimasi pemilu yang legal. Sehingga, jalannya pemerintahan nanti dapat berlangsung secara terbuka dan bermanfaat bagi negara.

Eks Gubernur DKI Jakarta ink menegaskan bahwa suara rakyat mesti dijaga. Karena, tabulasi suara nasional bisa mencerminkan kehendak rakyat atas pemimpin yang dipilihnya. 

Lebih lanjut, capres nomor satu ini menyampaikan bahwa  gelaran Pemilu bukan sekadar perhitungan pengeluaran negara. Akan tetapi, terkait hasil Pemilu yang bermanfaat dan diakui rakyat.

"Jadi saya melihat ini bukan soal murah dan mahal, tapi ini soal bagaimana hasil pemilu itu menghasilkan pemerintah yang legitimate. Kalau pemerintah tidak legitimate tidak diakui," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper