Bisnis.com, JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mengatakan bahwa bahan bakar campuran minyak Solar dengan biodiesel B35 dan B40 sudah terbukti menurunkan impor minyak dan mendorong nilai tambah.
Hal itu disampaikan oleh Gibran pada Debat Keempat atau Debat Cawapres Kedua di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (21/1/2024) ketika menjawab pertanyaan terkait kebijakan pengarusutamaan pembangunan rendah karbon yang berkeadilan.
"Sekarang sudah terbukti dengan adanya B35 dan B40 ini sudah mampu menurunkan nilai impor minyak kita, meningkatkan nilai tambah produksi sawit di dalam negeri, dan juga lebih ramah lingkungan," kata Gibran, Minggu (21/1/2024).
Gibran lalu menegaskan bahwa yang perlu dilakukan adalah mencari titik tengah di antara hilirisasi industri dan menjaga kelestarian lingkungan.
Adapun, berdasarkan data milik BP Statistical Review of World Energy 2022, negara-negara Asia Tenggara berkontribusi signifikan pada rantai pasok biofuel global saat ini.
BP mencatat Indonesia telah berhasil memproduksi 174.000 boepd biofuel, menjadi negara produsen ketiga terbesar setelah Amerika Serikat dan Brasil. Sementara itu, Thailand hanya mampu memproduksi biofuel di level 52.000 boepd.
Baca Juga
Pada Agustus 2023, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Yudo Dwinanda mengatakan bahwa hal itu menunjukkan keberhasilan program biodiesel di Indonesia dan disokong oleh feedstock yang cukup.
“Keberhasilan dari program biodiesel di Indonesia disokong oleh feedstock yang cukup, insentif, kualitas tinggi serta serangkaian tes komprehensif sebelum implementasi untuk penerimaan masyarakat,” kata dia.
Hingga paruh pertama 2023, realisasi penyaluran biodiesel B35 sudah mencapai 5,6 juta kiloliter (kl) per 6 Juli 2023. Realisasi penyaluran bauran Solar itu hingga pertengahan tahun 2023 telah mencapai 42,58 persen dari alokasi biodiesel program mandatori B35 yang dipatok di angka 13,15 juta kl.
Sementara itu, alokasi biodiesel tahun ini naik 19% jika dibandingkan dengan kuota 2022 di level 11,02 juta kl.
"Pada 2022, realisasi penyaluran biodiesel mencapai 10,5 kl yang berkontribusi sebesar 35% dari total bauran energi baru terbarukan sekaligus 12,3% dari bauran energi nasional, hal ini menunjukan betapa pentingnya biodiesel," kata dia.
Meski demikian, Dosen Hubungan Internasional Universitas Darussalam Gontor Afni Regita Cahyani Muis mengatakan bahwa belum ada bukti terkait dengan keberhasilan B35 dan B40. Menurutnya, program tersebut masih dihantui oleh berbagai tantangan.
"Program biodiesel 35 masih dihantui berbagai tantangan, seperti kondisi infrastruktur yang belum merata, skema pemberian insentif yang justru membebani APBN, dan mengancam kerusakan lingkungan," ujarnya.
Artikel ini adalah hasil kolaborasi Aliansi Jurnalis Independen, Asosiasi Media Siber Indonesia, Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia, Cekfakta.com bersama 18 media dan 7 panel ahli di Indonesia.