Bisnis.com, JAKARTA – Survei terbaru Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming cenderung stagnan di kisaran 45%, sehingga belum dapat dipastikan Pilpres 2024 berlangsung satu putaran.
Dalam survei Indikator ini, elektabilitas Prabowo-Gibran memang masih jauh ungguli (45,71%) paslon nomor urut 1 Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (25,47%) dan paslon nomor urut 3 Ganjar Prabowo – Mahfud MD (22,96%).
Meski demikian jika dibanding dengan survei Indikator pada 23 November – 1 Desember 2023, elektabilitas Prabowo-Gibran (45,8%) cenderung stagnan (turun 0,01%). Padahal kubu paslon 02 selalu menggembor keinginan pilpres satu putaran, dengan dalil penghematan anggaran.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyimpulkan, hasil survei terbaru ini menunjukkan pilpres satu maupun dua putaran masih sama-sama terbuka. Menurutnya, semua tergantung dinamika politik 27 hari ke depan—sebelum hari pencoblosan pada 14 Februari 2024.
Jika dua putaran, Burhanuddin meyakini Prabowo-Gibran akan lolos. Sementara, Anies-Imin dan Ganjar-Mahfud akan bersaing ketat untuk menemani Prabowo-Gibran.
“Itu belum clear [pasti] karena paslon 01 [Anies-Imin] dan 03 [Ganjar-Mahfud] punya peluang yang secara statistik sama. Meskipun secara absolute Anies Baswedan lebih besar peluang untuk masuk putaran kedua mendampingi Pak Prabowo,” ujar Burhanuddin saat memaparkan hasil survei secara daring, Kamis (18/1/2024).
Baca Juga
Dia menjelaskan, dalam survei juga ditanyakan kemungkinan responden berubah pilihan. Hasilnya, pemilih Anies-Imin dan Ganjar-Mahfud cenderung lebih kuat alias lebih kecil kemungkinan berubah pikiran daripada pemilih Prabowo-Gibran.
Basis pemilih Prabowo-Gibran yang lemah alias yang masih mungkin berubah pikiran ada 8%. Sementara basis pemilih lemah Anies-Imin dan Mahfud-Ganjar sama-sama berada di angka 3,9%.
Oleh sebab itu, Burhanuddin tidak menampik kemungkinan terjadinya pilpres satu putaran. Meski demikian, harus ada suatu yang di luar dugaan.
“Kalau terjadi kejadian luar biasa, ini insight [pemahaman] saya, itu berarti kemungkinan satu putaran masih terbuka untuk paslon 02,” katanya.
Survei nasional Indikator ini diselenggarakan pada 30 Desember 2023 – 6 Januari 2024 dengan wawancara tatap muka. Penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling dan margin of error kurang lebih 2%.
Jumlah responden sebanyak 4.560 orang, dengan oversample di 13 provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, NTT, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.