Bisnis.com, JAKARTA — Istana Kepresidenan memastikan bahwa isu pemakzulan yang santer terjadi, sama sekali tak membuat kinerja dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terganggu.
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan bahwa saat ini Presiden Ke-7 RI itu tetap fokus bekerja untuk masyarakat meskipun tengah berada di tengah tahun pemilihan umum (pemilu) 2024.
“Beliau tidak terlalu terganggu ya dengan wacana ini, karena beliau tetap bekerja seperti biasanya. Karena tugas pemerintahan makin berat, terutama 2024 ini banyak hal yang harus diselesaikan oleh presiden,” katanya ditemui di Gedung Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg), Selasa (16/1/2024).
Lebih lanjut, Ari pun menjelaskan bahwa dari sisi kinerja pun terlihat bahwa orang nomor satu di Indonesia itu masih sangat dipercaya oleh masyarakat yang terbukti melalui berbagai hasil dari lembaga survei yang kredibel.
Menurutnya, mayoritas survei menunjukkan tingkat kepuasan dari Presiden asal Surakarta itu berada di atas 75% sampai saat ini.
Bahkan, dia melanjutkan bahwa tidak hanya di level survei, tetapi dalam kunjungan kerja ke daerah, antusiasme masyarakat juga tinggi dalam menyambut dan dialog dengan presiden.
Baca Juga
“Itu tanda presiden bekerja untuk kepentingan rakyat,” pungkas Ari.
Sebelumnya, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menilai bahwa petisi pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan aktivitas tidak produktif.
Moeldoko menyebut bahwa sejauh ini semua pihak tengah berfokus dalam menyambut pemilihan presiden (Pilpres) pada 14 Februari 2024.
Sehingga, harapannya, pesta demokrasi itu dapat berjalan lancar tanpa adanya gerakan yang bersifat destruktif seperti Petisi 100 mengajukan pemakzulan terhadap Presiden.
"[Isu pemakzulan Jokowi] Tidak produktif bagi masyarakat dan tidak produktif bagi pemerintahan," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (15/1/2024).
Seperti diketahui, sejumlah tokoh yang tergabung dalam Petisi 100 mengajukan pemakzulan Presiden Jokowi pada Selasa (9/1/2024).
Kelompok tersebut mendatangi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md untuk menyampaikan wacana tersebut secara resmi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Bisnis, Petisi 100 merupakan petisi yang ditandatangani oleh tokoh dari bermacam daerah dan profesi. Tujuan utamanya adalah memakzulkan Presiden Jokowi yang disebut gagal memimpin RI, salah satunya karena dianggap melanggar konstitusi.
Terdapat tokoh dari kalangan militer, politisi, akademisi, aktivis, hingga ulama yang tergabung dalam kelompok tersebut. Salah satunya adalah politisi kawakan Amien Rais. Pendiri Partai Ummat itu menjadi salah satu nama besar yang merepresentasikan Petisi 100 dalam berbagai kesempatan.
Selain itu, beberapa purnawirawan TNI turut menjadi bagian dari Petisi 100. Di antaranya adalah mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI (Purn) Tyasno Sudarto; Letjen TNI (Purn) Yayat Sudrajat; hingga Mayjen TNI (Purn) Deddy S Budiman.