Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Visi Indonesia Emas 2045, Prabowo Bakal Pakai Strategi Kolaborasi

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto bakal menerapkan strategi kolaborasi dalam mewujukan visi Indonesia Emas 2045.
Capres nomor urut dua Prabowo Subianto menyampaikan pendapat saat adu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Capres nomor urut dua Prabowo Subianto menyampaikan pendapat saat adu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menilai calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto bakal mengedepankan kolaborasi dalam mencapai Visi Indonesia Emas 2045.

Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Akbar Himawan Buchari mengatakan Prabowo telah menguasai soal situasi perekonomian global. Adapun, saat ini eranya harus kolaborasi.

"Sebab itu, Prabowo mengajak semua pihak, mulai dari Pemerintah, pengusaha, akademisi hingga partai politik untuk bekerja sama dalam membangun bangsa ini dan mewujudkan cita-cita besar Indonesia Emas 2045," katanya dalam siaran pers, dikutip Minggu (14/1/2024).

Dia menuturkan strategi yang dilakukan Prabowo salah satunya dengan Strategi Transformasi Bangsa. Hal tersebut terlihat usai dalam Dialog Capres bersama Kadin: Menuju Indonesia Emas 2045 beberapa waktu lalu.

Menurutnya, semua ilmu tentang ekonomi bisa dilhat di buku, atau referensi lainnya seperti internet. Namun, untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik, butuh dari sekadar komitmen dan keberanian.

Prabowo, lanjutnya, mengajak seluruh elemen bangsa untuk pede menatap masa depan yang lebih baik. Terlebih, Indonesia merupakan bangsa besar dengan ragam kekayaan sumber daya alam (SDA).

Dia menuturkan Prabowo menekankan Indonesia untuk menjadi bangsa yang mandiri. Tanah Air sebagai negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam (SDA) melimpah jangan sampai terlena.

Menurutnya, banyak negara di dunia yang diberkahi SDA yang melimpah. Namun, dengan kekayaan itu tidak mampu membuat negara tersebut menjadi makmur.

Hal ini sebenarnya sudah berupaya dicabut oleh Presiden Joko Widodo melalui program hilirisasi. Jokowi ingin ekspor barang jadi karena nilai tambahnya begitu besar untuk bangsa ini.

Meskipun, lanjutnya, ada pihak asing yang tidak sepakat dan coba mengintervensi agar Indonesia tidak melalukan hilirisasi.

"Nah, Pak Prabowo ingin melanjutkan ini. Yang saya bilang butuh keberanian, salah satunya ketika terjadi intervensi semacam ini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper