Bisnis.com, JAKARTA — Komandan Korem (Danrem) 032/Wirabraja memerintahkan Komandan Kodim (Dandim) 0304/Agam, Dandim 0307/Tanah Datar dan Dandim 0308/Pariaman menyiapkan langkah-langkah antisipasi apabila terjadi kemungkinan terburuk akibat erupsi Gunung Marapi.
"Pascapeningkatan status Gunung Marapi dari level II (Waspada) menjadi level III (Siaga) saya telah memerintahkan Dandim terkait bersama Forkopimda melaksanakan rapat gabungan terkait rencana antisipasi yang harus dikerjakan," kata Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Rayen Obersyl dikutip Antara Rabu, (10/1/2023).
Danrem mengatakan peningkatan status gunung api yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar tersebut menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih waspada dalam menyikapi kondisi yang bisa terjadi.
"Ini menjadi warning bagi kita untuk menyiapkan segala sesuatunya jika terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan," ujar lulusan Akademi Militer tahun 1992 itu.
Mantan Kepala Staf Korem (Kasrem) 042/Garuda Putih (2020-2021) itu menegaskan langkah antisipasi tersebut penting guna meminimalkan dampak kerugian masyarakat.
Dalam instruksinya, Danrem menegaskan para Dandim dari tiga wilayah tersebut harus memetakan kembali perkampungan mana saja yang berpotensi terdampak bencana alam. Termasuk juga memetakan masyarakat yang bermukim di sekitar jalur-jalur sungai.
Baca Juga
Sebab, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai juga berpotensi terdampak lahar dingin apabila terjadi peningkatan curah hujan, ujar Danrem yang pernah ditugaskan pada Operasi Pamrahwan Ambon tersebut.
Berdasarkan prosedur tetap, setiap Kodim harus selalu menyiagakan personel setingkat peleton untuk mengantisipasi bencana alam seperti erupsi gunung berapi. Namun, apabila terjadi peningkatan status, Korem 032/Wirabraja akan menambah jumlah personel.
"Pada intinya level III ini kita terus menyiapkan diri. Namun, jika terjadi lagi peningkatan status maka pasukan akan kita tambah," ujar Danrem.
Saat ini TNI bersama Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta instansi terkait lainnya telah mendirikan posko antisipasi dampak erupsi menyusul peningkatan status Gunung Marapi.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengambil keputusan untuk menaikan status Gunung Marapi di Provinsi Sumatra Barat dari Level II Waspada naik ke Level III Siaga.
Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengatakan Level Siaga ini berlaku mulai pukul 18.00 Wib Selasa 9 Januari 2024. Seiring naiknya ke Level Siaga, maka ada sejumlah hal yang perlu menjadi rekomendasi PVMBG yang perlu untuk diikuti.
"Keputusan ini kami ambil atas dasar melihat aktivitas vulkanik Gunung Marapi terhitung sejak awal tahun 2023 hingga kondisi 3 Desember 2023 lalu yang juga kembali terjadi erupsi yang tidak didahului oleh peningkatan gempa vulkanik yang signifikan," katanya dalam keterangan resmi pada Selasa (9/1/2024) malam.
Dia menjelaskan berdasarkan data dari satelit Sentinel juga menunjukkan bahwa laju emisi (fluks) gas SO2 yang dihasilkan dari aktivitas Gunung Marapi saat ini tergolong tinggi.
Kehadiran magma di dalam/dasar kawah yang terindikasi sejak teramatinya pancaran sinar api di puncak Gunung Marapi pada tanggal 6 Desember 2023 malam hari dan teramatinya lontaran material pijar pada erupsi-erupsi, yang menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan tipe erupsi/letusan dari tipe freatik menjadi tipe magmatik.
Menurutnya PVMBG kondisi tersebut di atas dapat berpotensi menyebabkan terjadinya akumulasi tekanan di dalam tubuh gunungapi yang dapat menyebabkan terjadinya erupsi dengan energi yang meningkat dan jangkauan lontaran material pijar yang lebih jauh dari pusat erupsi.
"Untuk itu potensi/ancaman bahaya Gunung Marapi juga dapat menjadi lebih luas," jelasnya.