Bisnis.com, PADANG - Gunung Marapi, Sumatra Barat, kembali mengalami erupsi pada Rabu (27/12) dengan ketinggian abu mencapai 1.500 meter di atas puncak atau 4.392 meter di atas permukaan laut.
Kepala Pos Pengamatan Gunungapi Marapi Teguh Purnomo mengatakan erupsi yang terjadi itu teramati abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 15.5 mm dan durasi sementara ini lebih kurang 1 menit 26 detik. Erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat," katanya, dalam keterangan tertulis, Rabu (27/12/2023).
Erupsi yang terjadi hari ini, merupakan erupsi yang ke 102 dan 512 embusan sejak terjadi erupsi yang cukup besar pada 3 Desember 2023 lalu.
Khusus hari ini, hingga pukul 12.00 WIB tadi telah terjadi 3 kali erupsi dan 13 kali hembusan.
Dari kondisi itu, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Marapi masih menetapkan status Gunung Marapi pada Level II (Waspada). Namun ada sejumlah rekomendasi yang perlu dipatuhi oleh masyarakat.
Baca Juga
Seperti kepada pengunjung, wisatawan, pendaki tidak diperbolehkan memasuki dan melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (kawah verbeek) Gunung Marapi.
Kepada masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran, bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Selain itu, untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar Gunung Marapi agar menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
"Jika terjadi hujan abu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh," imbaunya.