Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel telah melebihi 22.700 jiwa.
Kementerian itu juga menyatakan bahwa korban luka akibat serangan Israel sejak pecahnya eskalasi 7 Oktober lalu, telah melebihi 58.000 orang.
“Jumlah korban tewas akibat agresi Israel sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi 22.722 orang tewas dan 58.166 orang terluka,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, dilansir TASS, Minggu (7/1/2024).
Selain itu, kementerian tersebut juga mengatakan bahwa 122 orang tewas dan 256 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir di Jalur Gaza.
Sementara itu, juru bicara Angkatan Pertahanan Israel Daniel Hagari mengatakan bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun operasi militer bagi Israel.
“[Tahun] 2024 akan menjadi tahun pertempuran dan pelajaran yang kita peroleh sekarang akan membantu kita berjuang lebih baik di semua lini,” kata Hagari.
Baca Juga
Seperti diketahui, ketegangan kembali berkobar di Timur Tengah ketika Hamas yang berbasis di Jalur Gaza melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel dari Gaza, pada 7 Oktober 2023.
Sebagai tanggapan, Israel mengumumkan blokade total terhadap Jalur Gaza, rumah bagi 2,3 juta warga Palestina, dan telah melancarkan serangan udara ke Gaza serta beberapa wilayah di Lebanon dan Suriah, serta di Tepi Barat.
Tentara Israel menuduh Hamas melanggar gencatan senjata yang telah berlaku sejak 24 November 2023.
Pihak Israel mengumumkan bahwa akan melanjutkan pertempuran di Jalur Gaza setelah 1 Desember 2023. Para pejabat Palestina menyalahkan Amerika Serikat (AS) atas pembaruan agresi Israel di Jalur Gaza.