Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) menolak mentah-mentah gagasan dari dua menteri Israel yang memindahkan warga Palestina keluar dari Gaza.
Mengutip keterangan resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta pada Rabu (3/1), Washington menuturkan bahwa retorika tersebut bersifat menghasut dan tidak bertanggung jawab.
“Kami telah mendapatkan informasi berulang kali dan secara konsisten dari pemerintah Israel, termasuk oleh Perdana Menteri, bahwa pernyataan semacam itu tidak mencerminkan kebijakan pemerintah Israel. Pernyataan tersebut harus segera dihentikan,” jelas keterangan resmi tersebut.
Adapun, AS juga menegaskan kembali pendiriannya yang tegas dan konsisten, bahwa Gaza adalah tanah Palestina dan akan tetap menjadi tanah Palestina.
Negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut juga menegaskan bahwa Hamas tidak terlibat dengan masa depan tanah tersebut, dan tidak adanya kelompok teroris yang dapat mengancam Israel.
“Itu adalah masa depan yang kami harapkan, demi kepentingan warga Israel dan Palestina, kawasan sekitarnya dan dunia,” jelas keterangan tersebut.
Baca Juga
Sebagai catatan, dua pernyataan yang disebut sebagai retorika tersebut berasal dari Menteri Israel Bezalel Smotrich dan Itamar Ben Gvir.
Mengutip Reuters, Smotrich selaku salah satu tokoh senior dalam koalisi sayap kanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu (31/12/23) menyerukan warga Palestina di Gaza untuk meninggalkan wilayah tersebut.
Kemudian, Menteri Keamanan Nasional Ben Gvir juga mengatakan bahwa perang di Gaza memberikan peluang untuk berkonsentrasi mendorong migrasi penduduk Gaza.
Sebelumnya, partai Zionisme Religius sayap kanan Smotrich sendiri mendapatkan dukungan komunitas pemukim Israel dan membantu Netanyahu mendapatkan mayoritas yang diperlukan untuk menjadi perdana menteri untuk keenam kalinya pada setahun yang lalu.
Pernyataan Ben-Gvir juga pernah membuat Presiden AS Joe Biden kesal, dengan mengatakan bahwa menteri Israel dan sekutunya ingin melakukan “pembalasan” terhadap semua warga Palestina.