Bisnis.com, JAKARTA – Serangan Israel membunuh seorang pemimpin Hamas, Saleh al-Arouri yang dikenal sebagai dalang di balik kelompok militan Palestina di Tepi Barat.
Mengutip Bloomberg, Rabu (3/1/2024), Hamas mengatakan Saleh al-Arouri (57) wakil kepala politbiro Hamas, tewas dalam serangan pesawat tak berawak Israel di pinggiran selatan Beirut. Ini merupakan serangan pertama di ibu kota Lebanon dalam hampir dua dekade.
Al-Arouri adalah pemimpin paling senior Hamas yang terbunuh sejak kelompok tersebut, yang ditetapkan oleh AS dan Uni Eropa sebagai organisasi teroris, menyusup ke Israel pada 7 Oktober dan menewaskan hampir 1.200 orang. Israel membalasnya dengan serangan di Jalur Gaza yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 20.000 warga Palestina.
Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati mengatakan serangan itu adalah kejahatan baru Israel yang bertujuan untuk menyeret Lebanon ke fase konfrontasi baru.
Tayangan televisi menunjukkan kepulan asap dari sebuah gedung apartemen di lingkungan Musharafiye, sementara ambulans terlihat bergegas menuju lokasi ledakan. Menurut laporan Kantor Berita Nasional Lebanon, enam orang tewas dalam ledakan itu.
Pinggiran selatan ibu kota Lebanon dikenal sebagai basis dukungan Hizbullah, kelompok yang didukung Iran dan terlibat baku tembak dengan Israel di sepanjang perbatasan dengan Lebanon untuk mendukung Hamas.
Baca Juga
Israel dan Hizbullah terlibat perang selama sebulan pada tahun 2006 yang menewaskan ribuan orang dan menghancurkan Beirut.
Israel menangkap Al-Arouri pada tahun 1992 dan menjatuhkan hukuman 15 tahun penjara. Dia dibebaskan pada tahun 2007 namun ditahan lagi selama tiga tahun sebelum Israel akhirnya mengasingkannya pada tahun 2010.
Israel telah lama menuduhnya mendalangi serangan militan Hamas di Tepi Barat dan Israel dan menjadi penghubung antara kelompok tersebut dan sekutunya, Iran dan Hizbullah.