Bisnis.com, JAKARTA – Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD akan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, lahan pertanian yang luas dan iklim yang cocok bagi berbagai jenis tanaman pangan.
“Indonesia punya potensi menjadi lumbung pangan dunia. Di ASEAN, ada Vietnam, Thailand, dan Indonesia yang punya kemampuan untuk itu," kata Ganjar.
Ganjar mengatakan produksi beras Indonesia sudah mencapai 5,9 ton per hektare. Ganjar yakin produksi beras dapat ditingkatkan menjadi sekitar 7 ton per hektare. "Risetnya sudah sampai 12 ton, tapi itu riset. Kalau saja bisa meningkatkan sampai 7 ton saja, maka produksi kita sudah luar biasa," katanya.
Menurut Ganjar, Indonesia perlu memastikan pasokan pangan yang berkelanjutan dalam situasi konflik atau perang. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas pangan global. "Kita harus memastikan bahwa suplai pangan kita berkelanjutan, terutama dalam situasi konflik atau perang. Ini penting untuk menjaga stabilitas pangan global," kata Ganjar.
Krisis pangan merupakan ancaman global yang perlu segera diatasi. Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), sebanyak 828 juta orang di dunia menderita kelaparan pada 2021. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 1,1 miliar orang pada 2030.
Krisis pangan disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain perubahan iklim, konflik antar negara, kelangkaan pupuk dan kenaikan bahan baku industri. Perubahan iklim menyebabkan cuaca ekstrem yang dapat merusak hasil panen. Konflik dapat menyebabkan gangguan pasokan pangan. Adapun kelangkaan pupuk tentu saja memperlambat jadwal panen.
Indonesia juga tidak luput dari ancaman krisis pangan. Menurut data Kementerian Pertanian, Indonesia memiliki jumlah penduduk mencapai 281,2 juta jiwa pada 2023. Jumlah ini, menurut BPS diperkirakan akan terus meningkat menjadi 285 juta jiwa pada 2030. “Bonus demografi ini harus kita mitigasi dan antisipasi, namun ini juga menjadi peluang kita untuk kita manfaatkan,” ujar Ganjar.
Ganjar mengatakan, untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia diperlukan modernisasi dan mekanisasi pertanian. Selain itu, pemerintah juga perlu memastikan ketersediaan pupuk dan benih yang berkualitas.
"Kita perlu modernisasi dan mekanisasi pertanian. Kita juga perlu memastikan ketersediaan pupuk dan benih yang berkualitas. Ini penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian kita," kata Ganjar.
Ganjar mendorong penguatan peran Perum Bulog sebagai stabilisator harga pangan sehingga harga bahan pangan di dalam negeri tetap terjangkau. Dengan berbagai upaya tersebut, Indonesia dapat mewujudkan cita-cita menjadi lumbung pangan dunia.