Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kader PPP Dukung Prabowo-Gibran, Ganjar: Partai Kurang Tegas

Ganjar Pranowo meyakini Partai Persatuan Pembangunan kurang tegas mendisiplinkan kadernya sehingga ada yang dukung paslon Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming.
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menjawab pertanyaan wartawan saat wawancara khusus dengan Lembaga Kantor Berita Nasional Antara di Jakarta, Rabu (13/12/2023). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menjawab pertanyaan wartawan saat wawancara khusus dengan Lembaga Kantor Berita Nasional Antara di Jakarta, Rabu (13/12/2023). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.

Bisnis.com, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyebut Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kurang tegas mendisiplinkan kadernya sehingga masih adanya dukungungan pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

Padahal, PPP merupakan salah satu partai politik yang telah menyatakan mengusung paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Jadi, sebenarnya dalam konteks seperti ini, ketika partai tidak tegas betul mengendalikan anggotanya, maka split [perpecahan] dukungan akan terjadi dengan model seperti itu [kader mendukung paslon lain]," ujar Ganjar saat berkampanye di Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat (29/12/2023), dikutip dari rilis medianya.

Menurutnya, kader yang mendukung paslon yang berbeda dengan keputusan partainya dapat disebut sebagai oknum. Dia meyakini kejadian seperti itu bisa terjadi di partai politik manapun, tak hanya PPP.

Ganjar bahkan mengungkapkan sikap kader PDI Perjuangan (PDIP) sempat berbeda-beda sebelum dirinya diusung sebagai calon presiden oleh partai. Meski demikian, dia mengklaim setiap kader PDIP tegak lurus usai Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan namanya.

"Jadi tugas kita adalah mengembalikan ke partai untuk mendisiplinkan kader agar bisa berpijak pada garis kebijakan dan suara partai," kata mantan gubernur Jawa Tengah ini. 

Sementara itu, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Romahurmuziy alias Rommy meminta Plt. Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono beri peringatan bahkan pemecatan ke kader partai yang deklarasi dukung Prabowo-Gibran.

“Majelis Pertimbangan DPP PPP merekomendasikan kepada Plt. Ketua Umum DPP untuk segera melakukan langkah-langkah penegakan disiplin partai mulai dari peringatan hingga pemecatan keanggotaan terhadap kader-kader yang membangkang, melawan, dan tidak mengindahkan keputusan partai,” kata Rommy dalam keterangannya, Jumat (29/12/2023). 

Sebagai informasi, sejumlah kader yang tergabung dalam Pejuang PPP mendeklarasikan dukungan ke Prabowo-Gibran pada Kamis (28/12/2023). Wakil Ketua Majelis Pertimbangan PPP Witjaksono, yang memimpin gerakan tersebut, mengaku deklarasi itu merupakan hasil konsolidasi dari berbagai aspirasi yang diterima dari akar rumput.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper