Bisnis.com, JAKARTA -- Sejumlah lembaga survei telah merilis hasil sigi pasca debat calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) yang berlangsung beberapa waktu lalu.
Publikasi lembaga survei tersebut menunjukkan adanya dinamika elektabilitas masing-masing kandidat pasca debat, meskipun kalau dilihat secara mendetail perubahan-perubahan dalam survei elektabilitas itu masih sangat dinamis.
Soal Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, misalnya, elektabilitas pasangan capres dan cawapres yang didukung oleh mayoritas koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), terus menunjukkan kenaikan.
Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 43,7 persen versi Centre For Strategic and International Studies (CSIS) dan 46,7 persen versi Indikator Politik. Prabowo-Gibran unggul jauh dibandingkan dengan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar maupun Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Anies-Munaimin atau AMIN berada di posisi runner up versi CSIS dengan angka sebanyak 26,1 persen, Ganjar-Mahfud hanya di angka 19,4 persen. Sebaliknya, elektabilitas Ganjar-Mahfud berada di peringkat kedua versi Indikator Politik dengan angka 24,5 persen, Anies-Muhaimin 21 persen.
Hasil sigi dua lembaga survei tersebut mengonfirmasi bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran masih kokoh di peringat pertama. Sedangkan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud bersaing memperebutkan peringkat kedua.
Baca Juga
Kendati demikian, hasil survei CSIS dan Indikator Politik itu sebenarnya menegaskan bahwa jika Pemilihan Presiden alias Pilpres berlangsung pada periode survei dilakukan, maka kecil kemungkinan berlangsung satu putara. Lalu bagaimana ulasan lengkap survei-survei terbaru?
A.Indikator Politik
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan bahwa berdasarkan survei nasional 23—24 Desember 2023 menunjukkan bahwa pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Prabowo-Gibran jika Pemilu dilakukan hari ini meraup suara hingga 46,7%.
Burhanuddin pun memerinci bahwa untuk di posisi kedua ditempati oleh Ganjar Prabowo/Mahfud MD yang mendapatkan suara hingga 24,5% dan disusul oleh Anies Baswedan/Muhaimin Iskandar di 21%. Adapun, pemilih yang tidak menjawab mencapai 7,8%
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa secara tren hasil suara yang ditorehkan Prabowo/Gibran terus mengalami tren positif. Misalnya, pada Oktober 2023 keduanya mencapai suara di 35,9%, kemudian November di 45%, lalu pada 3—5 Desember berada di angka 45,6% dan pada 23—24 Desember di angka 46,7%.
Hasil berbeda justru dialami oleh Ganjar/Mahfud yang mengalami tren penurunan sejak Oktober di 26,1% kemudian pada November di 23,3%, selanjutnya pada 3—5 Desember sedikit mengalami kenaikan di angka 23,6% dan kembali meningkat pada 23—24 Desember di angka 24,5%.
Untuk Anies/Imin justru mengalami tren yang stagnan lantaran pada Oktober di 19,6% kemudian pada November hingga 3—5 Desember berada di 23,3% dan kembali menurun pada 23—24 Desember di angka 21%.
B. Versi CSIS
Survei terbaru dari Center for Strategi and International Studies (CSIS) menunjukkan elektabilitas pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming menjadi yang tertinggi. Sementara, elektabilitas paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar lebih tinggi dari paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Survei CSIS ini menanyakan kepada responden, jika pilpres diadakan sekarang maka siapa paslon yang akan dipilih. Hasilnya, Prabowo-Gibran memperoleh 43,7% suara.
Sementara itu, Anies-Imin tertinggal cukup jauh di peringkat kedua dengan 26,1% suara. Sementara Ganjar-Mahfud berada di peringkat ketiga alias terakhir dengan 19,4% suara. Sedangkan, yang belum menentukan pilihan dan tidak jawab ada 10,9%.
CSIS juga menanyakan kepada responden soal kemantapan menentukan pilihan. Hasilnya, 75,2% sudah mantap; sedangkan 24,8% masih bimbang atau belum mantap.
Oleh sebab itu, Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes menyimpulkan peluang satu atau dua putaran Pilpres 2024 masih sama-sama terbuka. Menurutnya, semua paslon masih peluang sebab swing voters (pemilih yang masih bimbang) masih cenderung tinggi.