Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Riset BRIN Masih Fokus ke Bidang Pangan dan Kesehatan pada 2024

BRIN masih akan memfokuskan riset ke bidang pangan dan kesehatan pada 2024 mendatang
Riset BRIN Masih Fokus ke Bidang Pangan dan Kesehatan pada 2024. Logo Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)./Istimewa
Riset BRIN Masih Fokus ke Bidang Pangan dan Kesehatan pada 2024. Logo Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) masih akan memfokuskan riset ke bidang pangan dan kesehatan pada 2024 mendatang.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan bahwa hal tersebut menjadi target pihaknya seiring dengan orientasi terhadap keluaran (output) riset.

“Target 2024 kita masih fokus pada pangan dan kesehatan juga, ya. Itu sampai 2024,” katanya usai acara Highlight Riset dan Inovasi 2023 di Gedung B.J. Habibie, Jakarta Pusat, Kamis (28/12/2023).

Handoko menjelaskan, pada tahun-tahun berikutnya, pangan masih akan menjadi primadona riset dengan diiringi berbagai perluasan, seperti optimalisasi produk pangan.

Selain itu, masih berkaitan dengan pangan, dirinya juga mencanangkan penyediaan varietas tanaman baru hingga pemanfaatan lahan yang sudah ada.

“Jadi misalnya [penyediaan] varietas berbasis genomik yang untuk lahan payau, gambut, rawa, dan lain sebagainya. Karena kita ingin melakukan optimalisasi dan ekstensifikasi lahan yang saat ini sudah ada,” terang Handoko.

Dia mengungkapkan bahwa target tersebut sesuai dengan hasil riset BRIN sebelumnya yang lebih bersifat jangka pendek, dengan tujuan utama mendukung penguatan pangan dan kesehatan.

“Produk-produk pangan dan kesehatan, dua itu ya. Di dua bidang itu, fokusnya memang itu. Apa lagi kan kita habis dari pandemi ya waktu 2021,” sambungnya.

Ketika ditanya mengenai contoh hasil keluaran yang akan menjadi tolok ukur riset BRIN sesuai target ke depannya, Handoko menyebut beberapa hal yang berdampak secara langsung terhadap masyarakat maupun industri terkait.

“Misalkan pembangunan produk obat, alat kesehatan yang tadinya belum bisa diproduksi. Sekarang beberapa sudah bisa diproduksi di dalam negeri ya, bahkan hasil riset teman-teman kita banyak yang sudah dilisensi mitra industri di dalam negeri,” jelasnya.

Oleh karena itu, berkaca dari permasalahan layanan kesehatan selama pandemi dan beragam situasi krisis pangan, Handoko tak ingin Indonesia memiliki ketergantungan sangat tinggi terhadap negara lain.

“Jadi yang jelas kan kita ingin membuat semuanya lebih murah. Itu nomor satu. Lebih murah, lebih tersedia, dan mudah diakses. Kemudian juga meningkatkan ekonomi secara langsung,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper