Lewat Program Makan Siang, Prabowo-Gibran Targetkan Generasi Emas yang Sebenar-benarnya Emas

Makan siang gratis menjadi salah satu program unggulan dari pasangan Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka
Pasangan Capres-Cawapres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) menyapa tamu undangan sebelum debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat perdana tersebut mengangkat topik yang diangkat adalah masalah pemerintahan, hukum HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peninngkatan layanan publik dan kerukunan warga. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/app/YU
Pasangan Capres-Cawapres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) menyapa tamu undangan sebelum debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat perdana tersebut mengangkat topik yang diangkat adalah masalah pemerintahan, hukum HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peninngkatan layanan publik dan kerukunan warga. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/app/YU

Bisnis.com, JAKARTA - Makan siang gratis menjadi salah satu program unggulan dari pasangan Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Selain program makan siang gratis, Prabowo-Gibran juga memiliki program bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil.

Tujuannya satu, Prabowo-Gibran ingin anak-anak di Indonesia bisa bisa hidup sehat dan terbebas dari stunting. Bicara masalah masa depan anak Indonesia, akan erat kaitannya dengan Generasi Emas 2045.

Indonesia 2045 memang masih 22 tahun lagi. Namun, pada dasarnya bibit-bibit unggul itu sudah ada dari sekarang.

Hal tersebut sesuai dengan apa yang disampaikan Gibran dalam debat Cawapres, Jumat, 22 Desember 2023 lalu.

Kepada Cak Imin Gibran mengatakan bahwa program makan siang gratis yang digagas pihaknya ini adalah investasi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. 

“Program makan siang gratis Rp400 T ini adalah stimulan untuk ibu-ibu, warteg-warteg, warung-warung, catering-catering yang ada di daerah,” tuturnya. 

Bicara soal generasi emas 2045, tidak asing di telinga satire yang kerap muncul di media sosial.

Satire tersebut mengatakan bahwa tahun 2045 Indonesia tidak akan menerima bonus demografi jika tidak memperbaiki kualitas individu yang ada, sebaliknya hanya akan ada bencana demografi.

Itulah yang kemudian diejawantahkan Prabowo-Gibran dalam visi misi mereka untuk mencegah stunting.

Politikus kenamaan tanah air, Budiman Sudjatmiko sempat mengatakan bahwa program makan siang gratis ini bisa menjadi bukti bagaimana Prabowo-Gibran siap berdiri di belakang rakyatnya.

Bukan hanya rakyat yang ada saat ini, bahkan calon rakyat yang masih dalam bentuk janin.

"Saya katakan tadi capres lain hanya janjinya membela rakyat kalau Pak Prabowo membela rakyat dan membela calon rakyat yang masih dalam bentuk janin," kata Budiman.

Sebuah jurnal terbitan National Library of Medicine dari Amerika Serikat mengatakan bahwa di seluruh Eropa, makanan gratis di sekolah menjadi target yang semakin penting dalam program kesehatan masyarakat.

Para pembuat kebijakan di Eropa sepakat mengenai tujuan kebijakan pangan sekolah yakni makanan sekolah harus meningkatkan gizi anak, memfasilitasi pengembangan kebiasaan makan yang sehat, dan mengurangi atau mencegah obesitas demi generasi unggul pada masa depan.

Kemudian pada 2016, Commission on Adolescent Health and Wellbeing menyoroti pentingnya berinvestasi pada kesehatan generasi muda.

Sebab hal ini memberikan manfaat berlipat ganda bagi kesehatan generasi muda saat ini, saat mereka beranjak dewasa, dan bagi anak-anak mereka di masa depan.

Dalam jurnal tersebut, ditemukan hasil penelitian tentang manfaat makan sehat di sekolah. Beberapa di antaranya adalah temuan yang menyebut jika makan gratis di sekolah berpotensi membentuk kebiasaan makan sehat dan bisa meningkatkan fungsi sekolah.

Bisa dikatakan, program makan siang gratis Prabowo-Gibran bisa menjadi ikhtiar negara untuk menghasilkan generasi emas, yang sebenar-benarnya emas, di tahun 2045.

Sehingga satire bencana demografi yang terdengar akhir-akhir ini bisa berubah menjadi sebenar-benarnya bonus demografi sesuai kata Gibran.

"Kita harus punya future talent dengan future skill, untuk itu hilirisasi digital akan kita genjot, kita kana siapkan anak muda yang ahli AI, ahli blockchain, ahli robotic, ahli perbankan syariah, anak muda ahli kripto,” kata Gibran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper