Bisnis.com, JAKARTA - Universitas Gadjah Mada cukup adil dalam menyikapi manuver yang dilakukan oleh Ketua BEM, Gielbran Muhammad Noor.
Seperti diketahui, awal Desember 2023 lalu Indonesia dikejutkan dengan penobatan Jokowi sebagai alumnus paling memalukan dari UGM.
Status tersebut diberikan oleh BEM UGM yang dipimpin oleh Gielbran Muhammad Noor.
Ketua BEM UGM Gielbran, mengatakan jika status "alumnus paling memalukan" tersebut layak disandang Jokowi karena dianggap melanggengkan politik dinasti.
Namun ternyata gerakan ini membawa dampak yang cukup signifikan terhadap kehidupan Gielbran.
Kepada Abraham Samad, Gielbran mengaku mendapat banyak telepon dari nomor yang tidak dikenal setelah cukup masif melakukan pergerakan khas mahasiswa yang tak puas atas pemerintahnya.
Baca Juga
Namun yang paling membuat Ketua BEM tersebut tak habis pikir, ada orang yang mengaku intel datang ke Fakultasnya di UGM dan meminta data dirinya.
"Ada orang yang mengaku intel datang ke fakultas saya dan meminta data pribadi," kata Gielbran kepada Abraham Samad.
Meski demikan, Gibran cukup tenang karena Fakultas "berada di pihaknya". Pihak Fakultas tidak serta merta memberikan biodata yang diminta orang tersebut.
"Tapi beruntung fakultas cukup kooperatif, kebetulan saya juga cukup dekat dengan dekanat di Fakultas Peternakan," tambahnya.
Bukan hanya itu, Gielbran juga mengaku pernah ditelepon orang tidak dikenal dan meminta biodata dirinya termasuk nama Ibu kandungnya.
Kepada Abraham Samad, Gielbran mengatakan jika tujuan pergerakannya saat ini adalah untuk mengajarkan masyarakat agar berpikir intelektual sebelum memutuskan memilih Presiden dan Wakil Presiden.