Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BMKG Jelaskan Alasan Cuaca Panas kembali Terjadi, Kapan Mulai Hujan?

BMKG jelaskan mengapa cuaca panas kembali terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia pada Desember 2023.
Cuaca panas/themetrognome.in
Cuaca panas/themetrognome.in

Bisnis.com, JAKARTA - Cuaca di beberapa kota di Indonesia kembali mulai panas tanpa disusul hujan. Padahal harusnya waktu-waktu ini sudah masuk ke musim hujan.

Desember 2023 menjadi bulan yang panas, berbeda dengan Desember di tahun-tahun sebelumnya. Padahal bulan November cuaca sempat dingin karena hujan turun dengan intensitas sedang ke lebat.

Namun kini cuaca panas tanpa disusul hujan melanda sejumlah kota di Jawa, Jabodetabek, dan Nusa Tenggara.

Di Solo saja, cuaca panas mencapai 32-34 derajat celcius setiap harinya. Kemudian di Semarang dan sekitarnya, cuaca panas di siang hari menembus 33 derajat.

Meskipun ada gelap dan mendung, namun potensi hujan sama sekali belum terasa.

Penjelasan mengenai cuaca panas yang kembali terjadi

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan mengenai fenomena ini.

Melansir dari situs bmkg.go.id, laporan pada 18 Desember 2023 menandakan bahwa kondisi suhu panas dan cukup terik pada siang hari terjadi di beberapa wilayah terutama di sekitar selatan ekuator.

Kondisi cuaca panas tersebut secara umum dipicu oleh dominasi cuaca cerah pada siang hari di sebagian besar wilayah di Jawa hingga Nusa Tenggara.

"Berdasarkan citra satelit cuaca terlihat dalam beberapa hari terakhir di wilayah Jawa atau Indonesia bagian selatan tidak terdapat tutupan awan, sehingga sinar matahari intens/optimum langsung ke permukaan bumi," tulis mereka.

Cuaca panas juga muncul karena pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa-Nusa Tenggara rendah di sekitar Laut China Selatan, yang menyebabkan aliran massa udara basah ke arah selatan ekuator berkurang.

Akibatnya, kandungan uap air menjadi sedikit di selatan ekuator, sehingga hujan masih langka.

"Kandungan uap air yang sedikit di selatan ekuator menyebabkan kurangnya pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa - Nusa Tenggara sehingga sinar matahari secara intens langsung ke permukaan bumi di wilayah tersebut," jelas mereka.

Di sisi lain, keberadaan pola tekanan rendah di sekitar Laut Cina Selatan tersebut juga secara tidak langsung turut membentuk pola pertemuan serta belokan angin.

Hal ini justru menyebabkan terjadinya peningkatan pertumbuhan awan hujan di sekitar Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

"Sehingga dalam sepekan terakhir hujan intensitas lebat masih terjadi di sebagian wilayah Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara,"

Prediksi Hujan

Kemudian mengutip dari Buletin Informasi Iklim Desember yang diterbitkan BMKG pada 14 Desember 2023, hujan diprediksi akan turun dengan deras di bulan Januari 2024.

"Pada bulan Januari hingga Maret 2024 mendatang, wilayah Indonesia umumnya diprakirakan mengalami curah hujan kategori menengah hingga tinggi," tulis laporan BMKG, dikutip Bisnis pada Rabu (20/12).

Kemudian memasuki Februari 2024, intensitas hujan akan meningkat. 65,43% wilayah akan mengalami hujan intensitas menengah dan 31.81% mengalami hujan intensitas tinggi hingga sangat tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper