Bisnis.com, JAKARTA – PDI Perjuangan (PDIP) menyindir calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto yang menyatakan “ndasmu etik”. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto pun menyinggung soal belasan aktivis korban penculikan paksa 90-an.
Hasto mengatakan, PDIP sangat menyesalkan pernyataan Prabowo itu. Menurutnya, pernyataan itu merupakan cerminan bahwa Prabowo tidak menganggap serius persoalan etika.
“Pernyataan ‘etika ndasmu’ adalah cermin kekuasaan di atas segalanya, karena itulah nyawa 13 aktivis yang diculik pun tidak ditanggapi secara serius. Kekuasaan tanpa etika dan moral membutakan nurani,” ujar Hasto dalam keterangannya, Senin (18/12/2023).
Dia mengaku, ketika pihaknya dan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo berkunjung ke sejumlah daerah, banyak masyarakat yang juga menanggapi secara negatif pernyataan ‘ndasmu etik’ tersebut.
“Etika ndasmu sangat melukai rakyat Indonesia. Pernyataan Pak Prabowo tersebut cermin ambisi kekuasaan dengan menghalalkan segala cara. Ketika etika-moral ditempatkan di bawah kekuasaan, maka sama saja dengan membutakan budi nurani,” klaimnya.
Hasto merasa pernyataan Prabowo itu emosional. Dia pun yakin, kini masyarakat tahu sosok Prabowo tidak mencerminkan gaya kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti yang belakangan ini coba dinarasikan.
Baca Juga
“Pak Prabowo bukanlah Pak Jokowi. Harus disadari bahwa Etika dan moral bersumber dari agama dan pranata nilai-nilai dan falsafah kehidupan yang tumbuh dalam masyarakat. Mengabaikan etika sama artinya dengan abai terhadap pranata kehidupan baik,” jelasnya.
Sebagai informasi, Prabowo menyebut 'ndasmu etik' ketika memberi pengarahan dalam rapat koordinasi nasional (rakornas) Partai Gerindra pada Jumat (15/12/2023). Video Prabowo sedang menyebut 'ndasmu etik' itu pun viral di media sosial.
Prabowo sendiri sudah menanggapi pernyataannya yang menimbulkan kontroversi tersebut. Menurutnya, pernyataan itu hanya bercandaan karena disampaikan ke kader Gerindra dalam acara internal partai.