Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gibran Center Bikin Orde Muda, Ini Bedanya dengan Orde Baru

Gibran Center mencetuskan gerakan Orde Muda yang memiliki perbedaan dengan Orde Baru dan Orde Lama.
Sekretaris Jenderal Gibran Center, Fathul Nugroho./ Dok. Istimewa
Sekretaris Jenderal Gibran Center, Fathul Nugroho./ Dok. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Gibran Center meluncurkan Orde Muda atau Orda yang memiliki perbedaan dengan Orde Lama dan Orde Baru.

Sekretaris Jenderal Gibran Center, Fathul Nugroho menjelaskan gerakan ini diklaim membawa perubahan dan kebangkitan di kalangan anak muda Indonesia, dengan Gibran Rakabuming Raka sebagai simbolnya.

Dia menjelaskan gerakan ini berbeda dari Orde Lama dan Orde Baru yang lebih terfokus pada struktur politik dan sosial pada masanya. Orde Muda fokus pada pemberdayaan, kreativitas, dan inovasi generasi muda.

"Gerakan ini menggarisbawahi pentingnya partisipasi aktif anak muda dalam teknologi, pendidikan, kewirausahaan, dan pembangunan sosial," katanya dalam siaran pers, Sabtu (9/12/2023).

Dia menambahkan Gibran, sebagai simbol dan representasi dari Orde Muda, muncul dalam konteks pergulatan politik Indonesia di dalam Pilpres 2024 sebagai Calon Wakil Presiden. Gerakan Orde Muda ini mencerminkan aspirasi generasi muda untuk perubahan dan pembaharuan dalam kancah politik nasional.

Menurutnya, Gibran mewakili suara dan harapan baru bagi generasi muda yang ingin melihat perubahan substansial dalam kepemimpinan dan arah pembangunan negara.

Fathul membandingkan kepemimpinan generasi muda juga terjadi di beberapa negara. Emmanuel Macron menjadi Presiden termuda Prancis di usia 39 tahun, Irakli Garibashvili menjadi Perdana Menteri (PM) Georgia di usia 38 tahun.

Selain itu ada, Jacinda Ardern dilantik menjadi PM Selandia Baru di usia 37 tahun. Sanna Marin menjadi PM Finlandia di tahun 2019 pada usia 34 tahun.

Dia berpendapat munculnya Gibran sebagai Cawapres dari Prabowo Subianto diharapkan bisa menghadirkan sinergi energi dan inovasi generasi muda dengan kearifan dan pengalaman generasi yang lebih tua.

Dalam konteks Pilpres 2024, generasi muda memiliki peran krusial. Mengingat jumlah pemilih muda usia 17-40 tahun, akan mendominasi sekitar 107 juta orang, atau 55 persen dari total pemilih.

Adanya bonus demografi yang produktif saat ini hingga 2045, Indonesia memiliki potensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga masuk jajaran ekonomi terbesar ke-4 di dunia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper