Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Xi Jinping: China dan Uni Eropa Harus Rukun!

Presiden China Xi Jinping memperingatkan para petinggi Uni Eropa (UE) bahwa China dan Eropa tidak boleh terlibat dalam konfrontasi.
Presiden China Xi Jinping terlihat di layar selama pidato video untuk KTT Perdagangan Jasa Global, di pusat media Pameran Perdagangan Jasa Internasional Tiongkok (CIFTIS) di Beijing, Tiongkok 2 September 2023. REUTERS/Florence Lo
Presiden China Xi Jinping terlihat di layar selama pidato video untuk KTT Perdagangan Jasa Global, di pusat media Pameran Perdagangan Jasa Internasional Tiongkok (CIFTIS) di Beijing, Tiongkok 2 September 2023. REUTERS/Florence Lo

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden China Xi Jinping memperingatkan para petinggi Uni Eropa (UE) bahwa China dan Eropa tidak boleh terlibat dalam konfrontasi atau memandang satu sama lain sebagai rival karena sistem politik yang berbeda.

Melansir Reuters, Xi menyampaikan hal tersebut dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) China-UE yang pertama kalinya diselenggarakan langsung dalam empat tahun terakhir, Kamis (7/12/2023).

Dalam pertemuan yang membahas berbagai hal seperti perdagangan hingga Ukraina, Xi juga mengatakan China bersedia menjadikan Uni Eropa sebagai mitra ekonomi dan perdagangan utama, serta bekerja sama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk kecerdasan buatan.

Dia juga mendesak Uni Eropa untuk “menghilangkan segala jenis campur tangan” dalam hubungan bilateral.

Sementara itu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Eropa Charles Michel dan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell juga akan bertemu dengan Perdana Menteri China Li Qiang. Ini akan menjadi kesempatan terakhir mereka untuk bertemu langsung dengan para pejabat tinggi China sebelum pemilihan Parlemen Eropa dimulai tahun depan.

Kedua belah pihak berusaha menurunkan ekspektasi menjelang KTT tersebut, di mana Menteri Luar Negeri China Wang Yi memperingatkan diplomat negara-negara anggota UE yang berbasis di Beijing bahwa Eropa harus memilih perdamaian dan stabilitas daripada “Perang Dingin baru”.

Di sisi lain, seorang pejabat Eropa sempat mengatakan kepada wartawan bahwa tidak akan ada pernyataan bersama sebagai hasil dari pertemuan puncak ini.

KTT UE-China ini juga diiringi kabar tidak menyenangkan bahwa Italia, salah satu negara anggota UE, secara resmi memberi tahu China bahwa mereka meninggalkan Inisiatif Belt and Road yang digagas oleh Xi Jinping.

Adapun, sejumlah petinggi Uni Eropa telah mengunjungi China sejak awal tahun ini, tetapi hanya sedikit kemajuan yang dicapai. Uni Eropa ingin China menggunakan pengaruhnya terhadap Rusia untuk menghentikan perang dengan Ukraina.

Fokus utama dari kunjungan ini adalah mendesak Xi untuk menghentikan perusahaan swasta China mengekspor barang yang digunakan Rusia dalam perang.

Uni Eropa juga menyoroti hubungan ekonomi kedua pihak yang "tidak seimbang", dan mengatakan bahwa defisit perdagangan dengan China yang mencapai hampir 400 miliar euro mencerminkan pembatasan terhadap bisnis UE.

China sebelumnya juga telah menentang penyelidikan anti-subsidi UE terhadap kendaraan listrik China dan kebijakan “pengurangan risiko” untuk mengurangi ketergantungannya pada impor China, khususnya bahan mentah.

Bulan lalu, Menteri Luar Negeri Wang Yi menegaskan kepada Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna bahwa risiko terbesar adalah ketidakpastian yang disebabkan oleh politisasi, dan bahwa ketergantungan yang paling perlu dikurangi adalah proteksionisme.

Selama kunjungan Colonna, China juga menawarkan bebas visa masuk bagi warga negara dari lima negara dengan perekonomian terbesar Uni Eropa, dalam upaya untuk meningkatkan pariwisata pascapandemi dan meningkatkan citra China di Barat, setelah hubungan mereka memburuk selama pandemi Covid-19.

Para pejabat Uni Eropa mengatakan kedua belah pihak dapat bekerja sama lebih banyak dalam upaya memerangi perubahan iklim dan meningkatkan keanekaragaman hayati.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper