Bisnis.com, JAKARTA - Pemilik Tesla dan platform X miliarder Elon Musk menyatakan tidak akan memilih Joe Biden pada Pilpres Amerika Serikat (AS) 2024.
Informasi tersebut tidak begitu mengagetkan, pasalnya, Musk mengkritik pemerintahan Joe Biden dan Demokrat sejak lama, atas proposal pemberlakuan pajak kepada para miliarder.
Selain itu, Biden memberikan lebih banyak insentif pajak untuk kendaraan listrik di perusahaan yang memiliki serikat pekerja.
"Dulu saya memilih Demokrat, karena mereka partai kebaikan. Tetapi mereka telah berubah menjadi partai perpecahan dan kebencian, jadi saya tidak bisa mendukung mereka dan akan memilih Republik," katanya, di X, Kamis (19/5/2022).
Lebih lanjut, Musk juga merekomendasikan kepada semua pemilih di AS untuk memilih Republik untuk kepemimpinan AS pada 2024.
"Saya merekomendasikan untuk memilih Kongres Republik, mengingat kepresidenan (saat ini) adalah Demokrat," katanya, di X pada Senin (7/11/2022).
Baca Juga
Meski begitu, Musk dengan terbuka menerima gagasan untuk memilih Demokrat, karena dulunya dia juga pernah memilih Demokrat.
"Saya terbuka dengan gagasan untuk memilih Demokrat lagi pada masa depan dan mengatakan bahwa dia secara historis adalah seorang independen yang telah memilih Demokrat," lanjutnya.
Seperti diketahui, Partai Republik dalam jajak pendapat memang diunggulkan untuk memenangkan mayoritas di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam pemilu sela lalu.
Sementara itu, di Senat, Partai Republik yang dipimpin oleh Donald Trump juga memiliki kemungkinan untuk bisa merebut mayoritas dalam Pemilu 2024.