Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Elon Musk Akan Temui Presiden Israel dan Keluarga Sandera Gaza

Pengusaha teknologi dan pemilik platform media sosial X/Twitter Elon Musk akan bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.
Chief Executive Officer Tesla Elon Musk masuk ke dalam mobil Tesla saat meninggalkan sebuah hotel di Beijing, Cina 31 Mei 2023. REUTERS/Tingshu Wang/File Foto
Chief Executive Officer Tesla Elon Musk masuk ke dalam mobil Tesla saat meninggalkan sebuah hotel di Beijing, Cina 31 Mei 2023. REUTERS/Tingshu Wang/File Foto

Bisnis.com, JAKARTA – Pengusaha teknologi dan pemilik platform media sosial X/Twitter Elon Musk akan bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog bersama keluarga para sandera Hamas di Gaza pada Senin (27/11/2023).

Dikutip dari Reuters, Kantor Kepresidenan Israel mengumumkan pertemuan tersebut pada Minggu (26/11/2023) malam, menyatakan bahwa Herzog akan menekankan perlunya tindakan untuk memerangi peningkatan antisemitisme di internet.

Kunjungan Musk bertepatan dengan gencatan senjata antara Israel dan Palestina selama empat hari. Sementara itu, Channel 12 Israel mengatakan bahwa Musk juga akan bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Senin (27/11/2023), meskipun belum terdapat komentar dari pihak Netanyahu.

Sebelumnya, Netanyahu bertemu Musk di California pada 18 September dan mendesaknya untuk melindungi kebebasan berekspresi dan memerangi ujaran kebencian, setelah berminggu-minggu kontroversi mengenai konten antisemitisme di X.

Musk menanggapi hal itu, menyebut bahwa dirinya menentang antisemitisme dan menentang apa pun yang mendorong kebencian dan konflik. Dia mengulangi pernyataan sebelumnya bahwa X tidak akan mempromosikan ujaran kebencian.

Selama kunjungan sebelum perang, sekitar 200 orang memprotes upaya pemerintah sayap kanan Netanyahu untuk mengekang kekuasaan pengadilan Israel. Mereka berkumpul di luar pabrik Tesla di California, tempat pertemuan itu berlangsung.

Pada 15 November, Musk setuju dengan sebuah postingan di X yang secara keliru mengklaim bahwa orang-orang Yahudi memicu kebencian terhadap orang kulit putih, dan mengatakan bahwa pengguna yang merujuk pada teori konspirasi "Penggantian Hebat" telah mengatakan kebenaran.

Sementara itu, pihak Gedung Putih Amerika Serikat (AS) mengutuk hal tersebut sebagai "promosi kebencian antisemit dan rasis yang menjijikkan", dianggap bertentangan dengan nilai-nilai dasar sebagai orang Amerika.

Perusahaan-perusahaan besar AS termasuk Walt Disney, Warner Bros Discovery, dan induk NBCUniversal Comcast menghentikan sementara iklan mereka di situs media sosialnya.

Sebagai informasi, teori konspirasi "Penggantian Besar" berpendapat bahwa orang-orang Yahudi dan kelompok kiri merekayasa penggantian etnis dan budaya penduduk kulit putih dengan imigran non-kulit putih yang akan mengarah pada "genosida kulit putih".

Antisemitisme dan Islamofobia telah meningkat di Amerika Serikat dan seluruh dunia, termasuk selama perang antara Israel dan Hamas yang kembali meletus sejak 7 Oktober.

Menigkat 400%

Menurut Liga Anti-Pencemaran Nama Baik, sebuah organisasi nirlaba yang memerangi antisemitisme, insiden antisemitisme di Amerika Serikat meningkat hampir 400% dibandingkan periode tahun sebelumnya setelah meletusnya gelombang perang baru itu.

Musk mengatakan X harus menjadi platform bagi orang-orang untuk memposting beragam sudut pandang, tetapi X akan membatasi distribusi postingan tertentu yang mungkin melanggar kebijakannya.

Adapun, Musk saat ini sedang mengembangkan startup kecerdasan buatan xAI, bersamaan dengan Israel yang dianggap sebagai pemimpin dunia di bidang ini berkat berkembangnya industri komputasi dan robotika.

Perekonomian Israel yang bernilai hampir US$500 miliar, yang sebelumnya pada tahun ini berada di jalur pertumbuhan hingga mencapai 3% dengan tingkat pengangguran yang rendah, kini diperkirakan berada pada kisaran 2% dengan perkiraan pertumbuhan lambat terjadi pada 2024 apabila perang masih berlanjut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper