Bisnis.com, SOLO - Gibran Rakabuming Raka membawa ijazahnya ke Balai Kota Solo hari ini, Senin 20 November 2023.
Meski demikian, ada beberapa informasi di ijazahnya yang tidak boleh direkam dan dipotret untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk menjaga rahasia data.
"Ini tak bawa ya tapi jangan direkam. Ojo direkam, jangan direkam mesaake wong tuwo wis nyekolahke (kasihan orang tua yang sudah menyekolahkan)," kata Gibran di Balai Kota Solo.
Selain membawa ijazah, Gibran juga memperlihatkan surat keterangan yang sudah dilegalisir. Ia bahkan menyebut jika ijazah tersebut sudah ada juga di situs KPU.
"Ini sudah ada di situs KPU. (Saya bawa) biar cepat selesai. Kalau palsu seharusnya dipermasalahkan dari awal waktu pendaftaran (cawapres)," ungkapnya.
Gibran kemudian membeberkan alasannya mengapa baru memperlihatkan ijazahnya sekarang. Menurut Solo 1, ia baru membawa ijazahnya lantaran memang baru dipermasalahkan saat ini.
"Karena baru permasalahkan," katanya.
Gibran sendiri baru mengetahui jika permasalah ijazahnya ini sudah jadi perbincangan sejak lama setelah mendapatkan informasi tersebut dari wartawan.
"Opo iyo, (dulu) dipermasalahkan juga to?" tanya Gibran ketika dikatakan bahwa masalah keaslian ijazah ini sudah jadi topik sejak lama, bahkan sebelum dirinya jadi Cawapres.
Sebagai informasi, isu ijazah Gibran palsu mencuat setelah Dokter Tifa dan Roy Suryo memviralkannya di media sosial Twitter.
Melalui akun Twitter Minggu (19/11/2023), Tifa menyebut Gibran tidak pernah kuliah S1 di University of Technology Sydney (UTS) Insearch Sydney, Australia.
Sementara itu dari dokumen yang dibawa Gibran, ada satu kertas yang tertulis University of Bradford lengkap dengan nama Gibran Rakabuming Raka di tengahnya.
Kemudian dari surat keterangan ijazah setara tertulis juga keterangan bahwa Gibran telah menyelesaikan pendidikan setar S1 di Universitas Singapura tersebut.