Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjelasan Jaksa Agung tentang Penundaan Pemeriksaan Peserta Pemilu 2024

Jaksa Agung menyampaikan pihaknya akan menunda proses pemeriksaan terkait penanganan laporan peserta Pemilu 2024.
Jaksa Agung ST Burhanudin (tengah) menyampaikan keterangan disaksikan Jampidsus Febrie Adriansyah (kanan) dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh terkait kasus dugaan korupsi penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun 2020-2022, di Jakarta, Senin (15/5/2023). Kejaksaan Agung bersama BPKP menghitung kerugian keuangan negara kasus korupsi tersebut menca
Jaksa Agung ST Burhanudin (tengah) menyampaikan keterangan disaksikan Jampidsus Febrie Adriansyah (kanan) dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh terkait kasus dugaan korupsi penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun 2020-2022, di Jakarta, Senin (15/5/2023). Kejaksaan Agung bersama BPKP menghitung kerugian keuangan negara kasus korupsi tersebut menca

Bisnis.com, JAKARTA - Jaksa Agung (JA) ST Burhanuddin menyampaikan pihaknya akan menunda proses pemeriksaan terkait penanganan laporan peserta Pemilu 2024.

Dia telah menerbitkan instruksi JA No.6/2023 soal optimalisasi peran Kejaksaan RI untuk mendukung pelaksanaan Pemilu 2024. Jaksa Agung juga telah mengeluarkan memorandum 127 dan 128 terkait penanganan hukum pada Pemilu 2024.

"Dalam penegakan hukum terkait dengan penanganan tindak pidana pemilu, kami memerintahkan kepada jajaran Jampidsus dan jajaran Intelijen untuk menunda proses pemeriksaan, baik dalam setiap penyelidikan maupun penyidikan [peserta Pemilu]," katanya dalam rapat bersama DPR RI, Kamis (16/11/2023).

Dengan demikian, langkah tersebut akan meminimalisir dampak penegakan hukum, seperti black campaign terhadap pelaksanaan Pemilu 2024.

"Secara tegas dalam instruksi tersebut kami menginstruksikan kepada jajaran kejaksaan untuk melakukan langkah-langkah sesuai dengan fungsi tugas dan kewenangannya dalam mendukung dan menyukseskan penyelenggara pemilu serentak 2024," ujarnya.

Burhanuddin juga menegaskan bahwa pihaknya akan bersikap netral dalam pesta demokrasi lima tahunan di Indonesia itu. Terlebih, instruksi netralitas Kejaksaan tercantum dalam JA No.B009/2020.

"Kepada seluruh insan Adhyaksa untuk menjaga netralitas dan tidak mencoreng marwah kejaksaan dengan berpihak kubu paslon atau kelompok tertentu. Hal ini untuk menjamin terselenggaranya pemilu yang langsung umum bebas rahasia jujur dan adil," pungkasnya.

Sebagai informasi, Kejaksaan Agung anggaran untuk Pemilu 2024 sebesar Rp14 miliar. Dana dukungan itu untuk sebagai upaya melaksanakan kegiatan pemantauan dan pelayanan hukum dalam Pemilu 2024.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper