Bisnis.com, JAKARTA - Bareskrim Polri belum terima laporan Lingkar Pemuda Indonesia (LPI) soal pencemaran nama baik yang dilakukan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto dan Politikus PDIP Adian Napitupulu.
Direktur Eksekutif LPI Muda Saleh menuturkan bahwa pihaknya harus kembali ke Bareskrim untuk melengkapi barang bukti untuk diarahkan ke Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber).
"Dua atau tiga hari kami akan balik lagi kesini untuk melengkapi bukti karena disuruh ke siber,"kata Saleh di Bareskrim, Senin (13/11/2023).
Dia mengatakan bahwa laporannya ditujukan untuk mendorong Adian dan Hasto membuktikan soal isu meminta rekomendasi jabatan hingga intervensi Istana ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Hasto menyebutkan bahwa yang pertama adanya intervensi dari sekitar istana mengenai keputusan MK. Kita minta saudara hasto itu menunjukan intervensinya dari mana dan buktinya seperti apa?"
Kemudian, dia mengatakan untuk materi pelaporan Hasto bersumber dari video podcast di YouTube Akbar Faisal Uncensored. Dalam video tersebut juga disebut-sebut frasa "Mahkamah Keluarga" yang mengindikasikan untuk ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.
Baca Juga
"Artinya rangkaian-rangkaian ini jelas sudah adanya indikasi-indikasi, pembusukan terhadap pemerintah. Busukan terhadap pemerintah, terutama terhadap Presiden Joko Widodo. Di mana kita tahu Presiden Joko Widodo harus ditempatkan di tempat yang kita hargai dan kita hormati sebagai kepala negara," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Hasto mengungkapkan kekecewaan partainya terhadap keputusan Jokowi yang dianggap berseberangan.
Hasto bahkan tidak kuat menahan tangis saat bercerita. Ia berbicara dengan terbata-bata dan tak dapat membendung air matanya. Hasto mengatakan bahwa seluruh kader PDIP sudah biasa mengalami rasa sakit.
”Ini bagian dari gemblengan sejarah, bahwa sakit ya kami gak bisa membantah, kami sangat sedih itu,” ungkap hasto dalam podcast di kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, dikutip Sabtu (11/11/2023).
Dia menceritakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah mengawal jokowi sejak masih menjadi Wali Kota Solo. Hasto juga mengatakan dirinya hanya bisa bisa memberikan penjelasan bahwa manusia bisa berubah dan sisi-sisi gelap manusia bisa berkuasa.
”Tapi yang paling penting bagi PDIP bukan meratapi itu. Yang penting adalah seluruh cita-cita bangsa ini yang dibangun dengan tumpahan darah dan air mata, yang dibangun dengan peristiwa-peristiwa heroik, tidak boleh kekuasaan diselewengkan hanya karena suatu ambisi,” tegasnya.