Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDIP Sebut Gibran Tak Lagi Merah

Gibran Rakabuming Raka bukan lagi bagian dari PDIP menurut Ketua DPC PDIP Solo, F.X. Hadi Rudyatmo.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyerahkan hasil rancangan keputusan rapat pimpinan nasional ke Gibran Rakabuming Raka untuk ditindaklanjuti bersama Prabowo Subianto, Sabtu (21/10/2023). JIBI/Bisnis-Anshary Madya Sukma
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyerahkan hasil rancangan keputusan rapat pimpinan nasional ke Gibran Rakabuming Raka untuk ditindaklanjuti bersama Prabowo Subianto, Sabtu (21/10/2023). JIBI/Bisnis-Anshary Madya Sukma

Bisnis.com, SOLO - Gibran Rakabuming Raka bukan lagi bagian dari PDIP menurut Ketua DPC PDIP Solo, F.X. Hadi Rudyatmo.

Berdasarkan keterangan terbaru F.X. Rudy, Gibran sudah bukan menjadi bagian partai berlogo banteng tersebut sejak mendaftar cawapres dari capres dari koalisi partai lain.

Dengan demikian, meski belum mengembalikan KTA PDIP, tapi Wali Kota Solo itu disebut bukan lagi bagian dari partai merah.

"Hingga saat ini KTA belum dikembalikan. Akan tetapi, dikembalikan atau tidak silakan. Pokoknya sudah tidak jadi masalah. Mas Gibran sudah sah tidak menjadi bagian dari PDI Perjuangan lagi sejak menjadi bacawapres untuk koalisi partai lain," kata FX Rudy pada Senin, 6 November 2023.

Seperti diketahui, FX Rudy menjadi salah satu pihak yang sempat meminta Gibran pamitan ke kantor DPC Solo sembari mengembalikan KTA PDIP.

Sebab menurutnya, sebagai orang Jawa hendaknya Solo 1 punya sopan santun yakni datang kelihatan muka dan pergi kelihatan punggung.

Mantan Wali Kota Solo tersebut bahkan sudah memberikan surat kepada Gibran agar lekas pamitan dan mengembalikan KTA PDIP.

Harapannya hanya satu, agar Megawati dan Jokowi tidak dituduh bermain di dua kaki seperti yang dituduhkan selama ini.

Akan tetapi hingga saat ini, Rudy mengatakan bahwa Gibran belum juga memenuhi panggilanya. Ketua DPC PDIP Solo tersebut kini tak lagi meminta balasan.

"Sudah tutup buku. Persoalan tersebut sudah tutup buku," tambahnya.

"Suratnya jelas, agar Bu Mega tidak dianggap bermain di dua kaki dan Pak Jokowi tidak dianggap bermain di dua kaki. Maka, saya hanya menyarankan untuk dikembalikan KTA. Yang namanya menyarankan 'kan tidak ada batas waktu," katanya.

Meski demikian, lanjut Rudy, jika Gibran tidak kunjung mengembalikan KTA, kini itu tidak menjadi masalah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper