Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bidik China, Biden Gandeng Pemimpin Amerika Latin Perketat Ekonomi

Joe Biden dan para pemimpin dari Kanada, Amerika Latin, Karibia pada Jumat (3/11/2023) berjanji untuk memperkuat rantai pasokan belahan Barat.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden turun dari pesawat di Gordons Pond on Marine One di Pantai Rehoboth, Delaware, AS, 3 November 2023. REUTERS/Ken Cedeno
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden turun dari pesawat di Gordons Pond on Marine One di Pantai Rehoboth, Delaware, AS, 3 November 2023. REUTERS/Ken Cedeno

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan para pemimpin dari Kanada, Amerika Latin, dan Karibia pada Jumat (3/11/2023) berjanji untuk memperkuat rantai pasokan belahan Barat seiring upaya Washington untuk melawan China dan membendung migrasi regional.

Biden menjamu para pemimpin dari Barbados, Kanada, Chili, Kolombia, Kosta Rika, Republik Dominika, Ekuador, Peru dan Uruguay serta pejabat tinggi dari Meksiko dan Panama di Gedung Putih.

Para pemimpin pada KTT Americas Partnership for Economic Prosperity (Pemimpin Kemitraan Amerika untuk Kemakmuran Ekonomi/APEP) sepakat untuk memperkuat rantai pasokan di berbagai bidang termasuk energi bersih, pasokan medis, dan semikonduktor.

Mereka juga berjanji untuk memperluas hubungan perdagangan regional.

Biden memulai pertemuan dengan pesan harapan, meskipun ada tantangan yang ditimbulkan oleh konflik Israel-Hamas dan perang Ukraina.

Dia mengatakan tujuan KTT tersebut adalah untuk memanfaatkan potensi ekonomi yang luar biasa di Amerika dan menjadikan Belahan Barat sebagai kawasan yang paling kompetitif secara ekonomi di dunia, yang sangat kontras dengan praktik pemberian pinjaman China yang sering dikritik.

“Kami ingin memastikan bahwa negara-negara tetangga terdekat kami mengetahui bahwa mereka memiliki pilihan nyata antara diplomasi perangkap utang dan pendekatan transparan berkualitas tinggi terhadap infrastruktur dan antar pembangunan,” kata Biden dilansir Reuters, Sabtu (4/11/2023).

Sejak pertemuan tersebut, para pemimpin negara-negara Amerika sepakat untuk bertemu setiap dua tahun sekali, dan Kosta Rika akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak pemimpin berikutnya pada 2025.

Para pejabat senior AS mengatakan mereka berharap dapat mengurangi jumlah migran yang tiba di perbatasan AS-Meksiko dengan memperluas peluang ekonomi bagi orang-orang yang tinggal di negaranya.

Enam negara APEP, Kosta Rika, Ekuador, Kolombia, Peru, Chili dan Panama, telah menawarkan status hukum kepada jutaan orang yang mengungsi di belahan Barat. 

Jumlah migran yang menyeberang secara ilegal melalui perbatasan AS-Meksiko dalam beberapa tahun terakhir mencapai rekor tertinggi, dengan ratusan ribu orang menuju ke Utara setelah melintasi kawasan hutan berbahaya yang dikenal sebagai Darien Gap antara Kolombia dan Panama.

Jason Marczak, Direktur Senior Pusat Amerika Latin Adrienne Arsht di Dewan Atlantik, mengatakan kemitraan ini akan menjadi panggung bagi era baru investasi AS di wilayah tersebut.

Dia mengutip dukungan bipartisan di Kongres untuk lebih banyak investasi setelah kekacauan rantai pasokan selama pandemi Covid-19 yang memicu kekhawatiran tentang ketergantungan yang berlebihan pada China.

Menteri Keuangan Amerika Janet Yellen yang menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin pada Jumat (3/11/2023), mengatakan Washington akan bekerja sama dengan pemegang saham lainnya untuk memungkinkan peningkatan modal yang signifikan untuk cabang sektor swasta Inter-American Development Bank (IDB), IDB Invest.

Pejabat Gedung Putih juga mengatakan bahwa Amerika Serikat, Kanada, Korea Selatan, dan Spanyol juga akan bekerja sama dengan IDB untuk menyediakan hibah sebesar US$89 juta bagi negara-negara yang paling banyak menangani migrasi tidak teratur.

IDB juga akan meluncurkan platform pembiayaan baru untuk melayani negara-negara berpenghasilan menengah dan tinggi, yang berpotensi memobilisasi miliaran dolar untuk investasi energi terbarukan.

Sementara itu, Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat memberikan komitmen US$5 juta untuk membantu meluncurkan program "akselerator" guna mendukung wirausahawan pendatang baru dari Amerika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper